Polda Jatim Ajak Pegiat Medsos Lawan Hoaks Asrama Papua Surabaya

16 September 2019 10:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan usai pertemuan Kepolisian Daerah Jawa Timur dengan sejumlah masyarakat pegiat media sosial se-Jawa Timur. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan usai pertemuan Kepolisian Daerah Jawa Timur dengan sejumlah masyarakat pegiat media sosial se-Jawa Timur. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian Daerah Jawa Timur menggelar pertemuan dengan sejumlah masyarakat pegiat media sosial se-Jawa Timur. Pertemuan itu digelar sebagai bentuk konsolidasi untuk melawan hoaks terkait insiden Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, pertemuan tersebut merupakan kegiatan rutin yang digelar polisi dengan masyarakat pegiat sosial media se-Jatim. Khususnya, menurut Luki, pascainsiden Asrama Mahasiswa Papua, banyak berita bohong beredar di media sosial.
“Ini pertemuan rutin dengan para netizen se-Jawa Timur, ini adalah mitra-mitra di Jatim bidang Humas, yang selalu memberikan pemberitaan pemberitaan yang menyejukkan untuk melawan berita hoaks, berita berita bohong,” ujar Luki di Mapolda Jatim, Surabaya (16/9).
“Polri sendiri sudah melakukan tindakan (atas insiden di Asrama Mahasiswa Papua), dan kini masih proses, (tapi) ternyata berita-berita (bohong) terkait Papua masih bergulir, jadi saya berharap agar terus mengumandangkan perdamaian NKRI. Kita semua bersaudara, bagi kita kami bersatu untuk menuju Indonesia maju,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Luki mengatakan, netizen se-Jatim tersebut merupakan bagian dari mitra polisi. Mereka bakal bekerja sama dengan polisi untuk ikut menciptakan ketertiban di media sosial melalui kabar-kabar positif yang dibagikan.
“Inilah para netizen yang ada di Jatim dan tadi sudah saya sampaikan untuk bisa menyimpulkan yang lebih banyak lagi sehingga Jawa Timur bisa dijaga melalui para netizen terhadap berita-berita yang kurang pas,” jelasnya.
“Ini (di antara) berita-berita semua, masih ada hoaks (yang disebar), dari segala permasalahan-permasalahan yang ada ini selalu ada berita berita yang kurang pas. Dan inilah mereka yang membantu kami dalam penyampaian berita-berita yang sebenarnya. Saya sangat berterima kasih. Ini sudah ada komunitasnya dan ada grup ya, antara polres satu dengan polres lain semuanya terintegrasi,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu mahasiswa bernama Yoab Orlando, penghuni asrama Papua, Senin (9/9) lalu mengaku asramanya dilempari 2 karung berisi ular oleh orang tak dikenal. Kejadian itu kata dia sekitar pukul 04.19 WIB.
Namun Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebut kasus teror ular dalam karung di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan, Surabaya, merupakan berita bohong alias hoaks. Teror ular tersebut hoaks lantaran belum ada laporan dan barang bukti yang ditemukan pihak berwajib.
“Kami sampai saat ini menyatakan bahwa itu hoaks karena belum bisa mengkonfirmasi, belum bisa mengetahui. Dan kami meminta kalau itu memang ada laporan, kami akan proses,” ujar Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan di rumah makan Consulate, Surabaya, Senin (9/9) malam.