Perempuan WNI Diduga Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina Selatan

25 Agustus 2020 11:28 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi pascaledakan di Pulau Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, Senin (24/8).
 Foto: Nickee Butlangan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi pascaledakan di Pulau Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, Senin (24/8). Foto: Nickee Butlangan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Militer Filipina menuduh seorang WNI sebagai otak di balik bom di Jolo pada Senin (24/8) lalu. WNI tersebut diduga istri dari eks bomber Filipina di Filipina Selatan tahun 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat Filipina Jenderal Cirilito Sobejana.
Tentara Filipina di lokasi ledakan, di Pulau Jolo, provinsi Sulu, Filipina, Senin (24/8). Foto: Nickee Butlangan/REUTERS
Dia menyebut, sebelum serangan mereka memburu dua orang calon pelaku bom bunuh diri di sekitar selatan Filipina.
"Salah satunya adalah janda dari Norman Lacusa dari Indonesia. Satu lainnya adalah istri dari Abu Dalha, warga Filipina," ucap Sobejana, seperti dikutip dari ABS-CBN News.
Lacusa merupakan pelaku bom bunuh diri di Kota Idanan pada Juni 2019 lalu. Kejadian itu menyebabkan 6 orang tewas. Sedang Abu Dalha adalah pemimpin Abu Sayyaf.
Sobejana menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan tes DNA kepada bagian tubuh pelaku bom bunuh diri di Jolo.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui siapa eksekutor bom bunuh diri, apakah WNI atau warga Filipina.
ADVERTISEMENT
Insiden dua bom di Jolo menyebabkan 15 orang tewas. Sementara 75 lainnya menderita luka-luka.