Perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat Ditutup

18 Maret 2020 9:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Entikong mengukur suhu tubuh pelintas batas yang masuk dari Malaysia di Pos Lintas Batas Negara Entikong. Foto: ANTARA FOTO/Agus Alfian
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Entikong mengukur suhu tubuh pelintas batas yang masuk dari Malaysia di Pos Lintas Batas Negara Entikong. Foto: ANTARA FOTO/Agus Alfian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat ditutup pada Rabu (18/3). Penutupan terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Kami menutup pintu bagi semua yang akan masuk ke wilayah Kalbar," kata Kadis Perhubungan Provinsi Kalbar, Manto, dikutip dari Antara.
Dengan penutupan ini, tidak ada warga yang diperkenankan melintas, baik ke Malaysia atau sebaliknya. Namun, untuk WN asing yang akan meninggalkan wilayah Indonesia masih diperbolehkan.
"Dari laporan petugas di lapangan, di PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Entikong misalnya, tidak ada kendaraan yang melintas atau lewat dari kedua negara," kata Manto.
Ada tiga PLBN resmi di Kalbar yang berbatasan dengan Sarawak, yakni Entikong, Badau dan Aruk. Semua PLBN tersebut kini ditutup.
Seorang pelintas batas yang masuk dari Malaysia mendorong tas bawaannya di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Foto: ANTARA FOTO/Agus Alfian
Sebelumnya, mulai 17 Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan, Kalbar juga menghentikan trayek angkutan umum bus ke luar negeri. Trayek itu di antaranya Pontianak-Kuching (Malaysia) dan Pontianak-Brunei Darussalam.
ADVERTISEMENT
"Penghentian sementara trayek ke luar negeri tersebut sebagai tindak lanjut dari surat yang dikeluarkan Gubernur Kalbar terkait kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap penyebaran COVID-19," ujar Manto.
Ia menyebutkan kebijakan penghentian sementara trayek ke luar negeri tersebut sambil menunggu kebijakan dari Kementerian Perhubungan.
"Kapan trayek ini dibuka tentu hingga kondisi kedaruratan COVID-19 mereda. Kita semua berharap semoga kasus virus ini cepat berlalu sehingga aktivitas bisa berjalan seperti semula," kata dia.
Malaysia sendiri telah menerapkan kebijakan lockdown, mulai 18-31 Maret 2020. Seluruh pintu masuk ke Malaysia pun ditutup.
Kebijakan itu diambil usai penyebaran virus corona yang cukup masif di Malaysia. Hingga Senin (16/3), Malaysia mencatatkan 553 kasus positif virus corona.