Pemprov Jateng Kirim 15 Relawan dan Bantuan Penanganan Gempa Sulbar

20 Januari 2021 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas keberangkatan 15 relawan dan memberi bantuan untuk penanganan gempa di Sulbar. Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas keberangkatan 15 relawan dan memberi bantuan untuk penanganan gempa di Sulbar. Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melepas keberangkatan 15 relawan dari berbagai instansi kebencanaan menuju Sulbar. Para relawan ini nantinya akan membantu penanganan bencana gempa 6,2 M di Majene dan Mamuju.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 15 relawan dengan berbagai keahlian itu dilepas di halaman Kantor Gubernur Jateng, Rabu (20/1). Bersamaan dengan para relawan, Pemprov Jateng juga menyerahkan bantuan uang tunai Rp 500 juta dan bantuan logistik senilai Rp 269 juta.
Menurutnya, upaya ini merupakan spirit gotong royong antardaerah untuk membangun rasa kemanusiaan.
“Dengan banyaknya bencana yang terjadi, maka kita mesti bertindak untuk melakukan sesuatu. Agar, rasa sakit saudara kita di semua lokasi bencana dapat kita ringankan," ujarnya pada para relawan.
Sejumlah pengungsi berada di dalam tenda COVID-19 Kementerian Sosial di Stadion Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (18/1). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Ganjar sudah berkomunikasi dengan Pemprov Sulbar terkait droping bantuan logistik dan relawan dari Jateng itu. Beberapa kebutuhan juga sudah dibawakan, seperti makanan, tenda, tikar, dan kebutuhan logistik kebencanaan lainnya.
"Sekarang yang ada kita kirim dulu, yang penting berangkat dulu ke sana agar bisa segera membantu teman-teman di Sulbar. Kalau nanti ada order selanjutnya, kita siap bantu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ganjar juga berpesan pada relawan untuk mengedepankan kebutuhan anak-anak dan perempuan, karena seringkali terlupakan dalam penyediaan bantuan bencana.
"Tadi saya titip untuk anak-anak dan perempuan, karena seringkali terlupakan. Padahal, mereka butuh, apalagi anak-anak ini butuh mainan, butuh suasana happy dan butuh hiburan. Meskipun kondisinya darurat, anak-anak ini butuh dihibur, diberikan semangat agar tabah menjalani musibah ini," jelasnya.
Sejumlah warga mengungsi di ketinggian di Mamuju Sulawesi Barat, Sabtu (15/1). Foto: Akbar Tado/Antara Foto
Untuk itu, Ganjar meminta para relawan untuk memperhatikan anak-anak dan perempuan saat penanganan bencana. Ia mengapresiasi salah satu relawan yang diberangkatkan khusus menangani psikososial anak.
"Tadi ada tim yang tugasnya di bidang psikososial, jadi harapannya bisa membuat anak-anak senang. Ajak mereka bermain agar semangat mereka kembali tumbuh. Mungkin dibelikan bola, buku gambar dan lainnya," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ganjar juga berpesan pada para relawan untuk menjaga nama baik Jateng. Mereka tidak boleh merepotkan dan harus langsung melapor ke Pemprov Sulbar untuk siap diperbantukan di mana pun lokasinya.
"Saya minta langsung lapor Pemda setempat setelah datang, dari sana terserah, mau disebar ke mana siap semuanya. SOP mereka sudah paham, pengalaman juga sudah banyak karena pernah berkeliling ke banyak tempat. Saya pesan jaga kesehatan dan jaga nama baik Jateng," pungkasnya.
Sejumlah anak pengungsi korban gempa bumi mengikuti kegiatan trauma healing di lokasi pengungsian Stadion Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1). Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Jateng, Safrudin, menerangkan, 15 relawan yang dikirim ini terdiri dari relawan BPBD beberapa kabupaten/kota. Ada juga dari Tagana, PMI, dinsos, dan instansi terkait.
"Nantinya mereka akan ditugaskan membantu selama seminggu. Tugasnya beda-beda sesuai kemampuan, karena yang kami kirim ini memiliki banyak keahlian. Ada yang relawan kesehatan, relawan psikososial, dapur umum, dan lainnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Salah satu relawan, Kholid Zakaria, merasa bangga terpilih menjadi bagian relawan Jateng yang dikirim untuk membantu bencana di Sulawesi Barat. Menurutnya, ini adalah bagian dari ibadah untuk membantu di bidang kemanusiaan.
"Senang sekali bisa ikut membantu, karena kami melihat di sana memang masih membutuhkan dukungan, baik bantuan logistik maupun relawan. Kami siap memberikan yang terbaik nantinya," ucapnya.