Pelanggaran HAM Brutal Terjadi di Konflik Tigray Ethiopia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kecaman muncul usai laporan gabungan PBB-Ethiopia memperingatkan soal kejahatan kemanusiaan di konflik Tigray. Tindakan itu dilakukan oleh semua pihak yaitu pemberontak dan pemerintah.
Atas laporan tersebut Bachelet menegaskan, pelaku kejahatan terhadap HAM harus bertanggung jawab.
"Konflik Tigray sudah ditandai dengan terjadi kebrutalan ekstrem," ucap Bachelet seperti dikutip dari AFP.
"Pelanggaran serius sudah terdokumentasi dan perlu meminta pertanggungjawaban kepada pelaku dari setiap pihak," sambung dia.
Konflik di Tigray bermula saat Perdana Menteri Abiy Ahmad mengirim tentara untuk menyerbu bagian utara wilayah tersebut. Tentara Ethiopia diperintahkan menahan dan melucuti senjata pemberontak Tigray.
Ahmed saat itu berkata, tindakan keras harus diambil sebagai respons aksi pemberontak menyerang kamp tentara Ethiopia terlebih dulu.
Dalam waktu singkat, tentara Ethiopia sebenarnya berhasil menguasai Tigray. Namun, pemberontak membalas dengan meluncurkan serangan baru dan merebut kembali sejumlah wilayah.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (3/11/2021), PM Ahmed mengumumkan status darurat di seluruh Ethiopia. Dia meminta warga untuk bersiap mempertahankan daerahnya masing-masing.
Hal ini dikarenakan pemberontak Tigray berpotensi bergerak ke ibu kota Addis Ababa.