PDIP Soal Elektabilitas Prabowo-Puan: yang Tentukan Rakyat, Bukan Simulasi

5 Juni 2021 18:42 WIB
·
waktu baca 1 menit

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Foto: Iqbal Firdaus dan Jamal Ramadhan/kumparan
Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Foto: Iqbal Firdaus dan Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT

Parameter Politik Indonesia merilis simulasi paslon jika dipasangkan di Pilpres 2024. Salah satu paslon yang disimulasikan adalah Prabowo Subianto-Puan Maharani.

ADVERTISEMENT

Jika dipasangkan, elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 21,8%. Angka ini masih kalah dari Anies Baswedan-AHY yang memperoleh persentase 35,9%.

Menanggapi survei tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa presiden dan wakil presiden ditentukan rakyat, bukan oleh hasil pencitraan elektoral.

"Ya buat kita, kan, presiden dan wakil presiden rakyat yang menentukan. Bukan karena hasil pencitraan elektoral, tapi karena kerja dan komitmen bagi masa depan bangsa dan negara," kata Hasto di sela-sela pembukaan pameran seni rupa memperingati bulan Bung Karno bertajuk AKARA di Gedung DPD PDI Perjuangan DIY, Sabtu (5/6).

Sebagai partai yang memiliki banyak kader sebagai kepala daerah, PDIP saat ini terus mengkaderisasi kepemimpinan. Langkah strategis buat pemilu juga telah disiapkan.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Ketua DPR Puan Maharani saat Rapat Parpurna DPR RI. Foto: Dok. DPR RI

"Pak Jokowi juga berasal dari PDI Perjuangan. Ya buat kami langkah-langkah strategis pemilu sudah dipersiapkan dengan baik," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Saat disinggung apakah simulasi ini terlalu jauh mengingat pilpres masih 3 tahun lagi, Hasto menegaskan pemilu tidak ditentukan simulasi.

"Pemilu bagaimana disimulasikan? Rakyat yang menentukan. Yang menentukan, kan, rakyat bukan simulasi 1-2 orang," pungkasnya.

Berdasarkan survei yang dirilis Parameter Politik Indonesia, jika Prabowo-Puan disimulasikan maju di Pilpres 2024, maka elektabilitasnya sebesar 21,8 persen.

Angka berbeda terlihat ketika Puan Maharani disimulasikan sebagai capres. Simulasi duet Puan-Anies Baswedan hanya memperoleh 25,1% dan Puan-AHY hanya memperoleh 13,9%.