Pasien Isoman Akan Dipantau Lewat Telemedicine, Obat Ditanggung Kemenkes

1 Juli 2021 16:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat memantau penangan COVID-19 di Puskesmas Jati Kudus. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat memantau penangan COVID-19 di Puskesmas Jati Kudus. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Melonjaknya kasus konfirmasi COVID-19 saat ini mengharuskan para pasien corona tanpa gejala harus melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Sebab rumah sakit diprioritaskan untuk pasien bergejala berat.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, seringkali ditemukan pasien isolasi mandiri memburuk karena tidak mendapat pemantauan dari dokter. Sehingga, tak sedikit yang akhirnya menjadi tidak tertolong.
Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, telah menyampaikan rencana mengenai pemberlakuan aturan telemedicine bagi pasien isolasi mandiri.
"Untuk daerah-daerah seperti Jakarta yang tekanannya sangat tinggi sehingga banyak sekali orang yang diisolasi mandiri, kita akan segera mengeluarkan aturan mengenai telemedicine," kata Budi dalam keterangan pers terkait PPKM Darurat, secara virtual pada Kamis (1/7).
Sedangkan dalam slide yang disajikan Budi tertulis bahwa jasa ini akan ditanggung oleh Kemenkes, sbb:
Implementasi Telemedicine
*Layanan telekonsultasi untuk semua pasien positif COVID-19 untuk skrining awal gejala sedang/berat
* Perbaikan regulasi agar pembiayaan layanan telekonsultasi dan paket obat ditanggung Kemenkes.
ADVERTISEMENT
Telemedicine merupakan konsep konsultasi dengan dokter yang dilakukan secara daring. Sehingga, kondisi pasien masih dapat terpantau meski tanpa harus diperiksa oleh dokter secara langsung.

Bekerja Sama dengan Layanan Kesehatan

Selain itu, Budi juga menambahkan bahwa penerapan telemedicine ini nantinya akan bekerja sama dengan pihak rumah sakit maupun startup layanan kesehatan.
"Sehingga baik rumah sakit, baik itu startup, baik itu semua perusahaan layanan lain yang nanti akan kita tentukan, bisa melakukan layanan secara telemedicine untuk orang-orang yang isolasi mandiri," jelasnya.
Para pasien isolasi mandiri ini nantinya juga akan mendapatkan layanan seperti paket obat-obatan. Hal ini tentu akan mempermudah proses mendapatkan pengobatan daripada harus mencari obat secara mandiri yang saat ini cukup sulit didapatkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu dengan adanya telemedicine, diharapkan dapat mempermudah proses rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
"Termasuk juga pemberian paket obatnya. Sehingga orang yang terkena dia tidak bisa akses rumah sakit dia bisa dilayani tetap dengan dokter dan diberikan obat. Nanti dokter akan cek statusnya sehingga kita bisa arahkan kapan yang bersangkutan harus masuk rumah sakit atau tidak," tutup Budi.