Panik Kalah Pemilu, Najib Razak Dua Kali Telepon Anwar Ibrahim
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Anwar dalam wawancara khusus dengan Reuters, Kamis (17/5), sehari setelah dia dapat pengampunan Sultan dan bebas dari penjara. Menurut Anwar, Najib meneleponnya di malam pemilu ketika penghitungan suara usai.
"Ketika dia menelepon di malam pemilu, saya menyarankan dia sebagai kawan untuk menerimanya dan melanjutkan kehidupan," kata Anwar kepada Reuters. Ketika itu, Anwar tengah dirawat di rumah sakit.
Anwar menyarankan Najib untuk mengeluarkan pernyataan pengakuan kekalahan secepatnya. Pasalnya menurut Anwar, semakin lama Najib menunda, maka rakyat akan curiga pemilu tengah dicurangi.
Saran ini tidak diikuti oleh Najib. Dia baru mengeluarkan pernyataan sehari kemudian. Najib seakan tidak tulus mengakui kekalahan koalisinya Barisan Nasional dari Pakatan Harapan, mengatakan tidak ada partai yang mendapat suara mayoritas.
ADVERTISEMENT
"Dia bersifat mengelak, dia menolak mengakui kekalahannya lebih cepat," kata Anwar.
Najib dalam percakapan telepon dengan Anwar menanyakan apa yang bisa dia lakukan dan kepada siapa dia harus berkonsultasi. Tapi Anwar mengatakan Najib tidak meneleponnya untuk membuat kesepakatan tertentu.
"Bahkan jika dia membicarakan itu (kesepakatan) saya akan mengabaikannya. Saya hanya mendengarkan dia saja. Dalam telepon kedua, dia benar-benar hancur," kata Anwar.