Palestina Minta Negara Amerika Latin Tak Ikuti Jejak AS

8 Mei 2018 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahmoud Abbas (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Mahmoud Abbas (Foto: AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, meminta negara-negara Amerika Latin untuk tidak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Permintaan itu disampaikan jelang pembukaan Kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem pada 14 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Langkah AS membuka Kedutaan di Yerusalem merupakan keputusan kontroversial. Sebab, dengan putusan itu berarti AS secara penuh mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Papan jalan Kedutaan Besar AS di Yerusalem. (Foto: Reuters/Ronen Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Papan jalan Kedutaan Besar AS di Yerusalem. (Foto: Reuters/Ronen Zvulun)
Keputusan AS itu membuat Palestina naik pitam. Bukan cuma Israel, Palestina merasa berhak menjadikan Yerusalem Timur sebagai pusat pemerintahannya.
Palestina hingga kini berupaya keras agar langkah AS tidak diikuti negara lain. Saat bertemu Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, di Carracas, Abbas tegas meminta negara berbahasa Spanyol dan Portugis di Benua Amerika untuk tak memindahkan kedutaan mereka di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Kami meminta seluruh negara di Amerika Latin tidak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem karena hal itu melanggar hukum internasional," jelas Abbas seperti dikutip dari AFP, Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut Abbas mengucapkan terima kasih atas sikap Maduro yang menolak putusan AS memindahkan kedutaan dan mengakui Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Saat ini bukan cuma AS yang menyatakan akan memindahkan kedutaan ke Yerusalem. Guatemala pun mengambil langkah serupa.
Negara kecil di Amerika Tengah itu berencana merelokasi kedutaannya ke Yerusalem dua hari setelah AS resmi membuka misi diplomatiknya di kota suci tiga agama itu.