Pemerintah Kabupaten Garut telah menyiapkan anggaran bagi orang yang berstatus dalam pemantauan (ODP) corona agar tidak melakukan kegiatan di luar rumah. Mengingat saat ini banyak warga Garut yang baru mudik dan ditetapkan sebagai ODP, namun banyak beraktivitas di luar rumah.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyayangkan sikap mereka. Oleh karena itu untuk menahan aktivitas para ODP, Pemkab Garut akan memberikan uang santunan Rp 50 ribu per hari untuk biaya hidup satu keluarga. Selain uang, pihaknya pun telah menyiapkan beras.
“Kalau ODP diam di rumah dan tidak punya uang, akan kita berikan santunan sesuai dengan jadup (jatah hidup). Satu keluarga per harinya Rp 50 ribu,” ujar Rudy di Garut, Senin (30/3).
Rudy mengungkapkan, saat memantau sejumlah wilayah di Garut, dia bertemu seorang perantau yang baru mudik dari wilayah zona merah corona. Dengan begitu, ia menyimpulkan bahwa status warga tersebut adalah ODP. Sayangnya ODP tersebut tak membatasi aktivitasnya.
“Dia ini santai saja motor-motoran. Padahal seharusnya kan diam dan dikarantina di rumah. Ini malah jalan-jalan,” katanya.
Untuk merealisasikan rencana subsidi tersebut, Rudy mengaku bahwa pihaknya sudah menyiapkan anggaran Rp 50 miliar yang bersumber dari biaya tidak terduga (BTT) dan APBD Kabupaten Garut.
Rudy menegaskan bahwa pembagian uang itu tidak akan diberikan secara sembarangan kepada warga. “Harus ODP dan jumlahnya Rp 50 ribu,” tegasnya.
Sementara itu jumlah ODP di Kabupaten Garut setiap harinya meningkat. Berdasarkan data sampai Minggu (29/3), tercatat 581 ODP di Kabupaten Garut. Peningkatan jumlah tersebut terjadi karena banyak warga yang baru saja mudik dari zona merah corona, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bandung.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!