Norwegia Selidiki Penyebab Kematian 23 Orang Usai Divaksin Pfizer

19 Januari 2021 15:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Araceli Hidalgo, 96, penduduk panti jompo Los Olmos untuk orang tua, menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 pada 27 Desember 2020, di Guadalajara, Spanyol. Foto: Pepe Zamora / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Araceli Hidalgo, 96, penduduk panti jompo Los Olmos untuk orang tua, menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 pada 27 Desember 2020, di Guadalajara, Spanyol. Foto: Pepe Zamora / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dokter di Norwegia memulai investigasi kematian 23 lansia usai disuntik vaksin Pfizer.
ADVERTISEMENT
Kematian puluhan lansia tersebut terjadi pekan lalu. Mereka adalah penerima vaksin gelombang pertama di Norwegia.
Menurut keterangan Badan Obat Norwegia (NOMA) kini pihaknya sudah mendata seluruh kematian yang terjadi di dekat hari vaksinasi Pfizer. Data dikumpulkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala NOMA Sigurd Hortemo mengatakan, dari hasil awal pemeriksaan reaksi efek samping dari vaksin corona adalah demam dan mual.
Efek samping seperti itu sebenarnya ringan dan jarang terjadi. Namun, bisa saja berakibat fatal bagi pasien rentan.
"Kami tidak bisa mengesampingkan efek samping saat hari pertama vaksinasi mungkin saja berkontribusi pada serius dan fatal bagi pasien penderita sakit kronis," kata Hortemo seperti dikutip dari CNN.
Kematian 23 orang lansia di atas 80 tahun usai menerima vaksin Pfizer telah menjadi fokus utama Pemerintah Norwegia.
ADVERTISEMENT
Kini, selain memulai penyelidikan pemerintah setempat memerintahkan agar dokter mengevaluasi pedoman vaksinasi.
Untuk pasien rentan dan lansia pedoman akan dibuat lebih detail. Bahkan dokter di Norwegia diwajibkan memeriksa kondisi lansia dan pasien rentan sebelum menyuntik vaksin.
Bertambah Jadi 29 Orang
Sementara itu, Bloomberg melaporkan, jumlah orang di Norwegia yang meninggal setelah divaksin Pfizer bertambah enam orang menjadi 29 orang.
Dilaporkan juga, berita kematian ini menyebabkan Australia, yang memiliki kesepakatan membeli 10 juta dosis vaksin Pfizer, mencari informasi mendesak tentang masalah tersebut dari produsen, otoritas kesehatan, dan pemerintah Norwegia.