Nadiem Beberkan Alasan Ujian Nasional Ditiadakan: Kesehatan Siswa dan Keluarga

24 Maret 2020 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat melakukan konferensi Dana BOS 2020, Senin (10/2). Foto: dok. kemdikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
com-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat melakukan konferensi Dana BOS 2020, Senin (10/2). Foto: dok. kemdikbud.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membeberkan alasan pemerintah meniadakan Ujian Nasional atau UN tahun 2020. Nadiem mengatakan jika UN tetap dilaksanakan akan berisiko terhadap kesehatan peserta.
ADVERTISEMENT
Tak cuma peserta UN, risiko corona menghantui keluarga siswa jika pemerintah tetap menyelenggarakan Ujian Nasional.
"Alasan nomor 1, prinsip dasar Kemdikbud yang terpenting adalah keamanan dan kesehatan siswa kita dan tentu juga keamanan keluarga mereka dan kakek nenek siswa," kata Nadiem Makarim dalam keterangan pers virtual, Selasa (24/3).
"Kalau kita laksanakan UN di dalam tempat pengujian yang harus dikumpulkan, itu bisa menimbulkan risiko kesehatan besar bukan cuma siswa tapi untuk keluarga, dan kakek nenek (mereka)," lanjut dia.
Nadiem mengatakan tahun ini setidaknya ada 8 juta siswa yang akan mengikuti ujian nasional. Sebelum meniadakan UN, Kemdikbud sudah melalui proses tahapan pertimbangan yang sudah matang.
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP N 2 Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4/2019). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
"Karena jumlah (peserta) begitu besar, 8 juta siswa yang tadinya akan dites UN. Kita mengikuti prinsip nomor 1: Tak ada yang lebih penting lagi dari keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya. karena itu UN dibatalkan untuk 2020," ujar Nadiem.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Nadiem berpendapat bahwa UN juga bukan syarat mutlak kelulusan siswa dan syarat untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi.
"Karena kita sudah tahu juga bahwa sebenarnya UN bukan syarat kelulusan atau seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Setelah kami timbang pro kontranya kami rasa di Kemdikbud banyak risk daripada benefitnya untuk melanjutkan UN," ujar Nadiem.