Menkum HAM Dibuat Jengah dengan Transaksi Narkoba dari Lapas

17 Desember 2018 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yasonna Laoly (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Yasonna Laoly (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyaknya kasus transaksi narkoba yang terungkap dari balik jeruji ternyata membuat Menkum HAM Yasonna Laoly jengah. Bahkan setelah melakukan perbaikan di sana-sini, kasus serupa masih terus ditemukan.
ADVERTISEMENT
“Saya selalu pusing kalau dikatakan jaringan narkoba 50 persen dari lapas. Ini membuat kepala saya mumet. Persoalan-persoalan terus kami perbaiki, kami upayakan,” ujar Yasonna dalam jumpa pers di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Senin (17/12).
Yasonna menanggap hal tersebut tak akan terjadi bila saja ada komitmen untuk menjaga keamanan di dalam lapas.
“Tidak mungkin terjadi kalau kalian kalian semua yang di balik tembok ini betul betul berkomitmen, mengatakan kami akan menjadi anak bangsa berguna di ke depannya,” imbuh Yasonna.
Rilis barter narkoba oleh sipir lapas di Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis barter narkoba oleh sipir lapas di Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Sebelumnya BNN yakin setidaknya 50 persen kasus peredaran narkoba di Indonesia melibatkan pihak lapas dan narapidana yang sedang mendekam dalam tahanan.
Hal ini juga menjadi perhatian dari BNN dalam upaya pengungkapan kasus-kasus peredaran narkoba di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain masalah peredaran narkoba dari lapas, Yasonna juga berharap, ada usaha untuk memperhatikan beberapa hal yang bersangkutan dengan dari Dirjen Pemasyarakatan beserta jajarannya. Terutama dalam pembinaan para tahanan kasus narkoba.
“Saya minta seluruh jajaran terutama Dirjen PAS betul betul memberikan perhatian serius terhadap pembinaan kepada mereka. Menyiapkan dengan training, pengobaran yang mereka sudah kecanduan,” tandasnya.