Menjawab Tantangan Hadirkan Listrik 24 Jam di Kepulauan Seribu

15 Juli 2022 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panel-panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpasang di sisi utara Pulau Sabira di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (17/6/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Panel-panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpasang di sisi utara Pulau Sabira di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (17/6/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki wilayah kepulauan. Bukan hanya satu pulau yang menjadi daratan utama, Jakarta memiliki 110 pulau yang berada di kawasan Kabupaten Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
Tidak semua pulau berpenghuni. Hanya sebelas pulau yang dihuni hampir 7.000 Kepala Keluarga, yaitu Pulau Untung Jawa, Lancang Besar, Pari, Payung Besar, Tidung Besar, Panggang, Pramuka, Kelapa, Kelapa Dua, Harapan, dan Sebira.
Selain sebelas pulau berpenghuni, Kepulauan Seribu juga memiliki dua pulau resor yang memang dikhususkan untuk menjadi tempat wisata, yaitu Pulau Tengah dan Pulau Kaliage.

Tantangan Pemprov DKI dalam Memfasilitasi Kebutuhan Listrik Kepulauan Seribu

Pulau Kelapa di Kepulauan Seribu. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Mengelola daerah administrasi yang jauh dari pusat kota tentu memiliki tantangan tersendiri. Upaya Pemprov DKI berusaha menghadirkan kesetaraan antara fasilitas di wilayah administrasi yang ada di daratan dengan wilayah Kepulauan Seribu bukanlah suatu hal yang mudah.
Sebut saja penyetaraan layanan listrik. Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah daratan Jakarta dalam satu bulan mungkin bisa dihitung dengan jari. Berbeda dengan wilayah Kepulauan Seribu, keterbatasan listrik membuat mereka akrab dengan pemadaman bergilir.
ADVERTISEMENT
Kini, pemadaman listrik di wilayah Kepulauan Seribu tidak lagi menjadi masalah. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta sudah mengalirkan listrik melalui kabel bawah laut dari wilayah daratan ke wilayah kepulauan.
“Jumlah pulau yang dialiri kabel laut sebanyak sepuluh pulau berpenghuni dan dua pulau resor. Untuk sepuluh pulau yang berpenghuni tersebut telah dialiri listrik selama 24 jam tanpa ada pembagian waktu tertentu,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah.
Hanya satu wilayah pulau berpenghuni yang belum dialiri listrik, yaitu Pulau Sebira. Pulau ini merupakan pulau terdepan dari Provinsi DKI Jakarta. Waktu tempuh dari daratan utama bisa memakan waktu hingga tiga jam dengan menggunakan kapal cepat.
Tak heran, secara letak geografis, Pulau Sebira memang lebih dekat dengan Pulau Sumatra jika dibandingkan dengan Pulau Jawa. Jarak yang terpaut ini membuat pembangunan kabel bawah laut sulit untuk dilakukan. Karena itu aliran listrik dari daratan utama memang masih terbatas.
Kondisi saat mati listrik di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Namun, Pemprov DKI tetap berusaha untuk memastikan Pulau Sebira mendapatkan daya listrik selama 24 jam penuh dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, sejak 2020 Pemprov DKI bekerja sama dengan PT PLN UID (Unit Induk Distribusi) untuk mengoperasikan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) di kawasan tersebut.
“Pulau Sebira dialiri listrik melalui PLTD (genset) dan PLTS sebesar 400 kWp. Pola pengoperasian 12 jam daya listrik bersumber dari PLTS (pukul 07.00-19.00 WIB) dan 12 jam daya listrik bersumber dari PLTD atau genset (19.00-07.00 WIB),” jelas Andri.

Upaya Peningkatan Layanan Listrik di Kepulauan Seribu

Petugas melakukan perawatan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pulau Sabira, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (17/6/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sepanjang 2022 ini, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta sedang membangun dua PLTS dengan kapasitas masing-masing 20 kWp.
Dua PLTS baru ini dibangun dengan konsep rooftop di Gedung SMK Negeri 61 di Pulau Tidung dan SMA Negeri 69 di Pulau Panggang.
ADVERTISEMENT
Selain pembangunan sarana dan prasarana sumber daya baru, pemeliharan sarana sumber daya listrik juga tidak boleh dikesampingkan. Salah satunya adalah pemeliharaan kabel bawah laut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah. Foto: Diah Harni/kumparan
Merawat kabel bawah laut bukan suatu hal yang mudah. Kabel bisa saja putus sewaktu-waktu jika tidak ada perawatan khusus. Pemprov DKI menyiapkan sumber day manusia atau teknisi untuk pemeliharaan sarana serta prasarana jaringan kabel laut dan PLTD secara berkelanjutan.
“(Pemprov DKI) menjalin kerja sama dengan PT PLN UID Jakarta Raya dalam rangka menjaga ketersediaan dan keandalan daya listrik di Kepulauan Seribu,” tutur Andri.