Mengenal Gerakan Reichsbürger, Kelompok di Balik Perencanaan Kudeta di Jerman

8 Desember 2022 5:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengamankan lokasi setelah 25 tersangka anggota dan pendukung kelompok sayap kanan ditahan selama penggerebekan di seluruh Jerman, di Berlin, Jerman, Rabu (7/12/2022). Foto: Christian Mang/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengamankan lokasi setelah 25 tersangka anggota dan pendukung kelompok sayap kanan ditahan selama penggerebekan di seluruh Jerman, di Berlin, Jerman, Rabu (7/12/2022). Foto: Christian Mang/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aparat kepolisian Jerman menangkap 25 tersangka yang diduga menjadi aktor di balik rencana peluncuran kudeta, Rabu (7/12).
ADVERTISEMENT
Ke-25 tersangka itu diketahui berasal dari kelompok teroris sayap kanan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan berkuasa di Berlin saat ini.
Dalam sebuah pernyataan, Kejaksaan Federal melaporkan sekitar 3.000 polisi — termasuk unit elite anti-terorisme, terlibat dalam penggerebekan seantero Jerman yang digelar pada dini hari itu.
Mereka menargetkan anggota gerakan ekstremis radikal ‘Warga Reich’ atau disebut dengan Reichsbürger.
“Penggerebekan itu menargetkan tersangka anggota gerakan ‘Warga Reich’ (Reichsbürger) yang diduga telah membuat persiapan nyata untuk memaksa masuk ke parlemen Jerman dengan kekerasan dengan kelompok kecil bersenjata,” bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP.
Gerakan ini menolak legitimasi pemerintahan Jerman modern — para pengikutnya percaya pada kelanjutan pemerintahan monarki dan kekaisaran Jerman sebelum Perang Dunia I, yaitu dimulai pada era 1871 hingga Perang Dunia II berakhir tahun 1945.
Polisi mengamankan lokasi setelah 25 tersangka anggota dan pendukung kelompok teroris sayap kanan ditahan selama penggerebekan di Jerman, di Frankfurt, Jerman, Rabu (7/12/2022). Foto: Tilman Blasshofer/REUTERS
Dinas intelijen Jerman memperkirakan, gerakan Reichsbürger beranggotakan sekitar 20.000 dan 2.000 di antaranya berpotensi menjadi ekstremis.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan media lokal, mereka diduga berencana untuk menggulingkan pemerintahan modern Jerman dan menunjuk bangsawan Pangeran Heinrich XIII Reuss sebagai pemimpin, jika kudeta berhasil.
“Heinrich XIII telah berusaha melakukan kontak dengan pejabat Rusia untuk membahas tatanan negara baru Jerman setelah kudeta,” kata jaksa penuntut di Karlsruhe.
“Namun, tidak ada indikasi bahwa orang-orang yang dihubungi menanggapi permintaannya secara positif,” sambung dia.
Lebih lanjut, jaksa penuntut mengatakan dua dari 25 penangkapan jaringan teroris ini juga dilakukan di luar negeri — di Austria dan Italia. Pihaknya menambahkan, masih ada 27 orang lainnya yang teridentifikasi sebagai pendukung jaringan ini.
Seorang demonstran sayap kanan di Chemnitz, Jerman. Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke
“Para terduga pelaku ditangkap di beberapa negara bagian seperti Baden-Wuerttemberg, Bavaria, Berlin, Hesse, Lower Saxony, Saxony, Thuringia dan lainnya di Austria dan Italia,” kata jaksa penuntut.
ADVERTISEMENT
Dan sebagai upaya untuk mempersiapkan kudeta, anggota ekstremis Reichsbürger percaya bahwa kekuatan militer dan kekerasan terhadap perwakilan negara dapat menjadi solusi untuk mencapai tujuannya.
Sehubungan dengan itu, menurut Badan Intelijen Militer Jerman (MAD) gerakan Reichsbürger memprioritaskan warga di kalangan tentara dan polisi untuk menjadi anggota intinya.
Dalam perencanaan kudeta, mereka telah mempersiapkan senjata dan mengadakan latihan menembak. “Mantan tentara diyakini termasuk di antara anggota kelompok teror yang baru saja dibentuk,” kata MAD.