Melihat Simulasi Penanganan Kebakaran dan Bencana di Balai Kota DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Balai Kota DKI Jakarta menggelar simulasi bencana alam gempa bumi dan kebakaran bersama dengan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta pada Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan di lokasi, simulasi diawali dengan pengumuman terjadinya gempa bumi dan arahan untuk seluruh karyawan menuju titik kumpul.
Tak lama, alarm kebakaran berbunyi disusul dengan pengumuman terjadinya kebakaran di lantai 6 Blok G gedung Balai Kota DKI Jakarta .
"Setelah dilakukan pengecekan, ternyata telah terjadi kebakaran di lantai 6. Kami mohon para penghuni lantai 5, 6, 7 dan 8, segera meninggalkan ruangan melalui tangga darurat yang terdekat. Menuju tempat berkumpul di halaman depan (Balai Kota DKI Jakarta)," tegas pengumuman.
Terlihat petugas Disgulkarmat melakukan pemadaman menggunakan alat robot canggih LUF-60.
Tim medis juga melakukan simulasi pertolongan pertama pada korban kebakaran. Sampai akhrinya simulasi selesai.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan simulasi bencana ini termasuk dalam rangkaian agenda pelantikan Fire Safety Manager dan peluncuran buku konsep mitigasi pencegahan dan informasi titik rawan bencana.
ADVERTISEMENT
"Ini kita melantik ada 157 Fire Safety Manager, kemudian juga meluncurkan buku konsep mitigasi pencegahan dan juga potensi titik-titik rawan bencana. Juga sistem daripada informasi kebencanaan rawan bencana ada di DKI Jakarta," ungkap Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/9).
Riza melanjutkan, program peluncuran buku pedoman tersebut adalah kerja sama dengan Universitas Indonesia dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.
"Hari ini dilanjutkan simulasi kebakaran yang ada di Balai Kota sesuai dengan Pergub. Sudah diadakan hampir setiap tahun dilakukan simulasi penanggulangan kebakaran di Balai Kota ini," lanjutnya.
Ia berharap simulasi ini akan terus diadakan setiap tahun agar seluruh pegawai Balai Kota punya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang tidak diketahui kapan datangnya.
Reporter: Muhammad Fadlan Nuril Fahmi
ADVERTISEMENT