Massa GNKR Akan Demo di DPRD Sumut Terkait Kecurangan Pemilu

23 Mei 2019 22:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa Gerakan Nasional  Kedaulatan Rakyat saat shalat di depan Kantor KPU Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat saat shalat di depan Kantor KPU Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) akan kembali berunjuk rasa, setelah berdemo di Bawaslu Sumut, Rabu (22/5) malam. Unjuk rasa akan dilaksanakan di depan Gedung DPRD Sumut, Jumat (24/5).
ADVERTISEMENT
"Besok Itu, aksinya usai Jumat, tujuan aksi di DPRD Sumut. Titik kumpul dari sekitaran Masjid Raya," ujar penasihat Presidium GNKR Sumut, Heriansyah, kepada kumparan, Kamis (23/5).
Heriansyah mengatakan, tujuan unjuk rasa di depan DPRD Sumut untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada wakil rakyat terkait kecurangan pemilu. Massa mendesak agar kecurangan tak boleh dilanjutkan karena sudah memakan korban jiwa dan mengganggu stabilitas nasional.
"Jadi harus ada upaya upaya mengungkap fakta dan kebenaran membeberkan hukuman yang pantas bagi pihak yang melakukan kecurangan politik dengan cara menganulir pihak terbukti melakukan kecurangan," ujar Heriansyah.
Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat saat shalat di depan Kantor KPU Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Heriansyah berharap gerakan ini jadi bola salju yang semakin hari semakin membesar yang kemudian diikuti oleh semua daerah.
"Sehingga ini jadi sebuah isu nasional yang mengepung rezim dari setiap sudut, sehingga akhirnya rezim yang suka melakukan kecurangan ini, menjadi lemah dan rontok dengan sendirinya," ujar Heriansyah.
ADVERTISEMENT
Terkait hingga pukul berapa unjuk rasa dilakukan, Heriansyah menjawab kondisional, bisa saja hingga malam.
Tapi yang jelas kata Heriansyah, rakyat adalah pemilik kedaulatan tertinggi, aparat harus memberi ruang yang seluas-luasnya kepada rakyat untuk mengekspresikan diri.
"Kalau melanggar waktu demo dianggap kejahatan, mencurangi kedaulatan rakyat itu kejahatan yang lebih besar lagi," ujar Heriansyah.
Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat saat shalat di depan Kantor KPU Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Kabid Penmas Polda Sumatera Utara (Sumut) AKBP MP Nainggolan menyebut polisi sudah menyiapkan banyak personel untuk mengantisipasi potensi kerusuhan usai penetapan rekapitulasi oleh KPU di tingkah nasional.
"Kalau untuk jumlah personel dari Polda Sumut ada sebanyak 13.002 orang. Termasuk yang berjaga-jaga di KPU dan Bawaslu," pungkasnya.
Polda Sumut menyiapkan empat pasukan yang terdiri dari tiga kompi personel pria sedangkan satunya lagi kompi personel polwan. Setiap satu kompi terdiri dari 100 sampai 120 orang personel.
ADVERTISEMENT
"Kepolisian kan harus siap. Apalagi sudah diketahui adanya kekisruhan dalam aksi-aksi demonstrasi," ujarnya.