Masih Pandemi, Jawa Tengah Rayakan Hari Jadi ke-70 Tanpa Pesta Rakyat

15 Agustus 2020 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melangsungkan sesi potong tumpeng di hari jadi Jawa Tengah yang ke-70. Foto: Dok. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melangsungkan sesi potong tumpeng di hari jadi Jawa Tengah yang ke-70. Foto: Dok. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Tengah tahun ini digelar dalam perayaan yang berbeda. Akibat pandemi, tidak ada gelaran pesta dan hiburan rakyat yang biasanya ikut memeriahkan hari jadi Jawa Tengah yang ke-70 ini.
Sebagai gantinya, hanya ada upacara sederhana yang diakhiri dengan seremoni potong tumpeng bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen. Tamu undangan pada upacara yang diadakan di di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah pun sangat dibatasi, yaitu tidak lebih dari 100 orang.
Dengan berpakaian adat Jawa, Ganjar Pranowo memimpin jalannya upacara dan memberikan pidato untuk memompa semangat masyarakat Jateng di tengah kondisi pandemi yang hingga kini belum berakhir. Menurutnya, pandemi COVID-19 memang membuat semuanya terpuruk termasuk Jawa Tengah, namun masyarakat tidak boleh ikut putus asa.
"Kondisi ini tidak boleh membuat kita lemas, bahkan membuat mental jatuh. Pandemi ini harus menjadi momentum kita bangkit kembali dari keterpurukan, caranya adalah berkolaborasi dan bersinergi dengan cara-cara baru untuk melakukan terobosan," kata Ganjar.
Ganjar juga mengatakan bahwa sebenarnya capaian Jawa Tengah dalam satu tahun terakhir sedang sangat baik dan cenderung meningkat. Di sektor infrastruktur, 90 persen kondisi jalan Jawa Tengah dalam kondisi baik, dan sekitar 85 persen dari 9,3 juta rumah di Jawa Tengah juga sudah berstatus layak huni.
Selain itu, pembangunan dua bandara baru, yakni Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga dan Bandara Ngloram di Blora tahun ini ditargetkan selesai. Bahkan Bandara Ngloram bulan depan dipastikan sudah siap dioperasikan untuk melayani penumpang.
"Termasuk pembangunan sumber daya manusia yang juga semakin meningkat. Selain menggratiskan SPP bagi SMA/SMK/SLB Negeri, Jateng juga memberikan bantuan siswa madrasah sebesar Rp 26,5 miliar dan insentif pengajar keagamaan dari Rp 205 miliar dinaikkan menjadi Rp 253 miliar," jelasnya.
Namun akibat pandemi, lanjut Ganjar, capaian prestasi yang sedang meningkat tersebut hari menghadapi rintangan.
"Meski berat dan membuat sempoyongan, tapi jangan sampai kondisi ini membuat patah semangat. Kita harus berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan kejayaan yang telah dicita-citakan," tegasnya.
Untuk itu, berbagai langkah telah disiapkan Ganjar demi membangkitkan kembali kondisi Jawa Tengah. Salah satunya dengan mendorong kembali sejumlah investasi yang sempat tertunda dengan menyiapkan berbagai kawasan industri seperti Brebes, Batang, Kendal dan daerah lainnya.
"Sekarang kita sedang mencoba mengkonsolidasikan seluruh kekuatan, agar masyarakat bisa berbisnis dengan cara baru, hidup baru dan komunikasi baru," lanjut Ganjar.
Sektor UKM di Jawa Tengah juga mendapat perhatian. Sejumlah UKM yang membutuhkan pendampingan akan langsung dirangkul dan disiapkan pendampingan serta akses modal.
"Untuk bantuan pendampingan dan akses modal bagi UKM, alhamdulillah Bank Jateng mendapatkan penempatan dana Rp 2 triliun. Kalau itu dikapitalisasikan 100 persen, maka ada dana Rp 4 triliun yang bisa digelindingkan untuk mengungkit sektor itu," jelasnya.
Di akhir pidato, tak lupa Ganjar juga mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk tetap peduli terhadap sesama. Hal ini sesuai dengan tema yang diambil dalam peringatan hari jadi tahun ini, yaitu Jateng Peduli Sesama.
"Kita jadikan Jateng Peduli Sesama ini kado ulang tahun kepada bangsa dan negara. Mari peduli dengan nasih saudara kita, tetangga dan masyarakat yang membutuhkan di tengah pagebluk COVID-19 ini," pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan, antara lain bantuan untuk 88 unit rumah tidak layak huni (RTLH), penyerahan 1 unit mobil jenazah, 10 kursi roda untuk disabilitas dan 1 kursi roda adaptif. Selain itu juga ada bantuan paket sembako untuk 17.476 santri di 12 pondok pesantren dan paket sembako untuk 256 penerima manfaat di 8 panti asuhan, serta 1 unit bantuan rumah sehat dengan konstruksi tahan gempa di Kabupaten Demak sekaligus beasiswa bagi sejumlah siswa berprestasi.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah