Mardani Sindir Jokowi: Kecewa PPKM Tak Efektif, tapi Picu Kerumunan di NTT

24 Februari 2021 10:41 WIB
Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke kawasan Food Estate di Desa Makata Keri,Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2) .
 Foto: Antara/HO- Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke kawasan Food Estate di Desa Makata Keri,Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2) . Foto: Antara/HO- Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kehadiran Presiden Jokowi di Maumere, NTT, Selasa (23/2) kemarin, memicu kerumunan masyarakat. Jokowi yang melihat lautan warga di pinggir jalan, sempat muncul dari panoramic sunroof mobil dan membagikan suvenir.
ADVERTISEMENT
Politikus PKS, Mardani Ali Sera, menyindir aksi Jokowi yang tak mengantisipasi kerumunan di tengah kasus COVID-19 yang menanjak. Padahal, Jokowi pernah menyampaikan kekecewaan atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tak efektif.
"Presiden kecewa dan marah karena PPKM/PSBB tidak efektif, kasus terus naik. Karena daerah kurang tegas, sehingga masyarakat kurang patuh protokol kesehatan. Tapi beberapa kali presiden menyebabkan kerumunan, warga mencontoh pemimpinnya?" ucap Mardani melalui Twitter, Rabu (24/2).
Hal yang juga dianggap ironi adalah, saat Jokowi justru membagikan suvenir kepada masyarakat saat diketahui sudah terjadi kerumunan. Kata Mardani, harusnya bisa diantisipasi.
"Ini bukan yang pertama Pak Jokowi bagi-bagi suvenir atau nasi kotak yang menimbulkan kerumunan. Sebelumnya bagi-bagi nasi kotak, kemarin bagi-bagi suvenir. Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi II DPR itu menyoroti tidak ada upaya pencegahan dari protokoler.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. PKS

Penjelasan Istana

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, menyebut momen itu terjadi saat Jokowi berada di Maumere.
Iring-iringan Jokowi terhenti karena ada kerumunan masyarakat yang menunggu. Bey menjelaskan kondisi itu adalah spontanitas masyarakat menyambut Jokowi.
"Jadi sebenarnya, itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ujarnya.
"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," tambahnya.
Soal suvenir yang dibagikan, Bey juga menyebut hal itu spontanitas. Tak ada sama sekali maksud menimbulkan keramaian dengan membagikan suvenir.
ADVERTISEMENT
"Itu spontanitas Presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, suvenirnya itu buku, kaus, dan masker. Tapi poinnya, Presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.