Macan Kumbang Dipergoki di Pembangkit Listrik Panas Bumi TN Halimun, Ada Apa?

2 Maret 2022 15:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi macan kumbang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi macan kumbang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jagat maya dalam dua hari terakhir dihebohkan dengan penampakan seekor macan kumbang terekam kamera berjalan santai di area Taman Nasional Gunung Halimun-Salak atau di wilayah Star Energy.
ADVERTISEMENT
Banyak timbul pertanyaan: apa alasan macan kumbang yang diperkirakan berusia 1 tahun itu turun gunung dan jalan santai di wilayah Star Energy, perusahaan energi panas bumi? Apakah terkait dengan fenomena alam tertentu? Atau terkait habitatnya yang sudah mulai rusak?
Kepala Urusan Konservasi Keanekaragaman Hayati Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Misbah Satria Giri mengatakan tak ada fenomena alam apa pun terkait keberadaan macan kumbang itu. Kata Misbah, macan kumbang sudah biasa berseliweran di area Star Energy.
"Jadi gini sebetulnya jadi memang kebetulan Star Energy ini yang dulunya Chevron itu kan pembangkit listrik panas bumi ya. Posisinya ada di dalam kawasan TNGHS jadi posisinya di dalam kawasan hutan tempat habitatnya macan," ujar Misbah saat dihubungi, Rabu (2/3).
ADVERTISEMENT
"Memang untuk kebutuhan produksi, mereka (Star Energy) bikin jalan-jalan kecil, jadi mereka (Star Energy) tidak membuka hutan secara luas. Dia (Star Energy) hanya butuh aset jalan untuk fasilitas pembangkit. Itu adanya di dalam kawasan taman nasional yang itu tempat habitatnya. Di sana bukan hal baru misalkan ada kotoran di pinggir jalan fasilitas geothermal panas bumi ini. Macan itu hanya berjalan berpindah tempat dari hutan ini ke hutan ini. Itu bagian dari wilayah jelajahnya sebetulnya," lanjut Misbah.
Misbah juga meminta masyarakat tidak mengaitkan keberadaan macan kumbang itu dengan fenomena alam atau pun terkait pengerukan habitat.
"Sejauh ini kami tidak melihat itu ada hubungannya dengan (bencana) yang dimaksud karena itu habitatnya juga ya memang lewat situ," kata dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Misbah mengatakan pada tahun 2018 di area Gunung Salak pernah dipasang camera trap dan menangkap penampakan dari macan kumbang.
Kemudian pada tahun 2021 di area Star Energy juga sering terekam 10 macan kumbang yang berbeda.
"Artinya di situ memang habitatnya. Kebetulan akses manusia di situ sedikit dan orang tidak bebas masuk. Sehingga mereka (macan) justru nyaman dan aman di situ. Berpindah dari satu hutan ke hutan lain, satu habitat ke habitat lain, artinya mereka tidak merasa terganggu saat beraktivitas," kata dia.