Langkah Jakarta Tekan Kemacetan dan Integrasikan Transportasi Umum

21 Februari 2020 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bus TransJakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bus TransJakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengembangkan sistem transportasi umum di Ibu Kota. Berbagai cara telah dilakukan, salah satunya dengan integrasi layanan angkutan umum massal di Jakarta seperti Jak Lingko.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo, mengungkapkan sejak awal JakLingko bertujuan menekan angka kemacetan di Jakarta dengan mengintegrasikan transportasi umum yang ada.
"Kalau kita lihat, visi, misi, tujuan, dan program Pak Gubernur itu di awal hanya dua kan di sektor transportasi. Dua itu adalah bagaimana meningkatkan moda share public transport, kemudian menekan kemacetan lalu lintas, mengurangi, bahkan menghilangkan," jelas Syafrin di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (21/2).
Kadishub DKI, Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Andreas RIckt Febrian/kumparan
"Dua ini kalau kita lihat prinsip dalam penanganan permasalahan transportasi, itu yang disebut push and pull strategy. Nah itulah Jak Lingko," imbuhnya.
Sedangkan push strategy adalah dengan memberlakukan sistem ganjil-genap. Dan yang terbaru, tahun ini Pemprov DKI akan mulai memberlakukan electronic road pricing (ERP) atau sistem jalan berbayar.
ADVERTISEMENT
Syafrin menjelaskan, proses lelang untuk ERP masih berjalan dan dalam tahap finalisasi review dokumen. Ia menargetkan lelang selesai akhir Maret mendatang.
"Targetnya Juni sudah ada pemenangnya (lelang). Setelah Juni mereka bekerja, setelah bekerja, akhir tahun kami implementasikan," ucap dia.
Selain ERP, inovasi lain yang telah direncanakan seperti menerapkan manajemen perpakiran, serta membangun lokasi-lokasi park and ride di dekat titik-titik terintegrasi dengan transportasi umum.
"Kita akan terapkan manajemen perparkiran, apakah itu di off street, maupun on street. Selanjutnya, kita akan dorong pembangunan lokasi-lokasi park and ride di ujung-ujung simpul transportasi jaringannya," ungkapnya.
Sejumlah kendaraan terjebak macet di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ia menuturkan Pemprov DKI terus berupaya meningkatkan layanan angkutan umum, sehingga bisa mendorong pengurangan penggunaan kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan sistem transportasi yang akan lebih banyak lagi diintegrasikan, baik angkutan umum, bus kecil, bus sedang, hingga bus besar dengan TransJakarta, LRT, dan MRT.
"Termasuk di dalamnya program kita integrasi dengan angkutan penyeberangan, angkutan laut ke Pulau Seribu. Karena itu menjadi satu bagian program yang utuh dan dituangkan oleh Pak Gubernur dalam visi misi untuk transportasi tadi," tutupnya.