Kisah TKW Parinah: Bisa Pulang usai Diperbudak 18 Tahun di London

13 April 2018 7:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parinah, TKW Asal Banyumas. (Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal)
zoom-in-whitePerbesar
Parinah, TKW Asal Banyumas. (Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang TKW Asal Banyumas, Jawa Tengah, bernama Parinah akhirnya bisa terbebas dari perbudakan yang menimpanya di London, Inggris. Ia diduga ditahan oleh majikannya di negara itu sejak 18 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu bermula saat fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London Minister Counsellor, Gulfan Afero, mendapatkan informasi tentang Parinah dari pihak keluarga. Setelah mendapat informasi ini, KBRI langsung berkoordinasi dengan Met Police (Modern Slavery Unit).
KBRI London lalu bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada Kamis (5/4) waktu setempat, bersama kepolisian Brighton, KBRI berhasil menjemput Parinah, sekaligus menangkap majikan Parinah, atas tuduhan perbudakan.
Tuduhan itu bukan tanpa dasar. Selama bekerja, Parinah tidak boleh keluar rumah dan dilarang menghubungi keluarga. Tak hanya itu, selama bekerja Parinah tidak pernah mendapat bayaran.
Setelah kasus ini mencuat, Kepolisian Brighton menegaskan akan menindak tegas keluarga tersebut. Sebab, perbudakan adalah kejahatan serius di Inggris. Hal ini tertuang jelas pada Akta Perbudakan Modern (Modern Slavery Act) yang disahkan pada 2015 lalu.
ADVERTISEMENT
Setelah ditampung di KBRI, Parinah kemudian langsung dipulangkan dari London pada Selasa (10/4) waktu setempat.
"Sekarang mungkin sudah posisi di jalan meluncur ke Cilacap," ungkap Kabid Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Penempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Banyumas Agus Widodo kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (11/4) malam.
Parinah, TKW Asal Banyumas. (Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal)
zoom-in-whitePerbesar
Parinah, TKW Asal Banyumas. (Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal)
Ia mengatakan, Parinah akan pulang ke Nusawungu, Cilacap, di rumah anaknya. Ia juga menegaskan, pahlawan devisa itu pulang dalam keadaan sehat.
Parinah akhirnya bisa bertemu dengan keluarganya pada Kamis (12/4). Dilansir Antara, ia diantar petugas Balai Pelayanan Penempaan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang, Banten.
Parinah tiba di kediaman putri sulungnya di Desa Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah sekitar pukul 09.30 WIB. Setibanya di sana, ia langsung disambut isak tangis dari ketiga anaknya yang telah lama menunggu. Bahkan, sebelum masuk ke rumah, putra bungsu Parinah, Nurhamdan (29) membasuh kaki ibunya itu sebagai bentuk baktinya.
KBRI London selamatkan TKW Indonesia, Parinah (Foto: KBRI London)
zoom-in-whitePerbesar
KBRI London selamatkan TKW Indonesia, Parinah (Foto: KBRI London)
Parinah sendiri mengaku bahagia bisa pulang dalam keadaan selamat dan bertemu dengan keluarganya. Ia mengatakan, sebenarnya sudah sejak lama ia ingin pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, bisa berkumpul kembali. Saya sudah lama ingin pulang karena tidak tahan di London," ucap Parinah, seperti dilansir Antara.
Sampai saat ini, Parinah mengaku belum berencana akan menjadi TKW lagi atau tidak. Namun, ia mengatakan, sejak insiden perbudakan itu, anak-anaknya melarang.
Sementara itu, terkait kasus perbudakan ini, Kabid Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Penempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Banyumas Agus Widodo mengatakan, Parinah tak tercatat sebagai TKW legal. Oleh karena itu, ia mengaku akan menelusuri perusahaan yang membawa Parinah ke luar negeri.
"Keluarganya itu enggak tahu, ini pakai visa kerja atau visa kunjungan enggak tahu. Tapi yang jelas, dulu berangkatnya itu lewat PT, cuma PT-nya juga enggak ketahuan PT-nya apa," ungkapnya.
ADVERTISEMENT