Ketika Polisi AS Targetkan Serangan ke Jurnalis Peliput Demo

2 Juni 2020 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menangkap reporter CNN saat meliput aksi protes di Minneapolis, AS. Foto: CNN via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menangkap reporter CNN saat meliput aksi protes di Minneapolis, AS. Foto: CNN via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fotografer pemenang Pulitzer, Barbara Davidson, menceritakan pengalaman buruknya ketika meliput protes di dekat mal Grove di Los Angeles, Sabtu (31/5).
ADVERTISEMENT
Ketika itu, seorang polisi mendekatinya dan menyuruhnya untuk pergi. Karena sedang liputan, Davidson menolak pergi sembari menunjukkan kartu persnya.
Kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat, akibat pembunuhan George Floyd oleh polisi. Foto: Reuters/Carlos Barria
Namun, petugas tersebut nampak tak peduli. Ia terus mencoba mengusir Davidson.
Davidson pun pergi meninggalkan polisi yang terus menggerutu itu. Ketika membelakangi aparat, ia didorong oleh polisi tersebut sampai jatuh dan kepalanya terbentuk hidran.
Untungnya, Davidson memakai helm skateboard. Ia pun tidak menderita luka.
Aksi protes atas kematian George Floyd oleh polisi Minneapolis, di Los Angeles, California, AS, Sabtu (30/5). Foto: REUTERS/Patrick T. Fallon
"Tampaknya wartawan sudah benar-benar menjadi sasaran kepolisian, pengalaman ini belum pernah saya alami sebelumnya," ucap Davidson seperti dikutip The New York Times.
Davidson, yang bekerja untuk Redux Pictures yang merupakan agensi penyuplai foto ke New York Times, adalah salah satu di antara banyak jurnalis di AS yang menerima perlakuan buruk dari kepolisian ketika meliput demo.
ADVERTISEMENT
Dalam sepekan ini, demo menentang rasialisme dan kebrutalan polisi yang mengakibatkan kematian pria Afrika-Amerika George Floyd pecah di seluruh AS.
Perlakuan buruk juga diterima seorang fotografer lepas, Linda Tirdao. Ketika sedang meliput demo di Minneapolis, mata kirinya tertembak peluru karet.
Tembakan tersebut membuat Tirado buta permanen. Namun, Tirado tetap melanjutkan peliputan dan menggunakan mata kanannya untuk mengambil foto.
Supir truk bahan bakar yang ingin menabrak peserta aksi protes dihakimi massa. Foto: Reuters/Eric Miller
Departemen Kepolisian Minneapolis pun menolak untuk berkomentar terkait cedera yang diderita Tirado.
The New York Times menulis serangan kepada jurnalis merupakan refleksi dari sikap Presiden Donald Trump yang tidak terima dengan pemberitaan kritis terhadap pemerintahannya. Trump bahkan kerap mengeluarkan kata-kata "berita palsu" atau "musuh rakyat" kepada berbagai media.
Aksi protes pembunuhan anak kulit hitam di Texas, Amerika Serikat. Foto: Melissa Phillip/Houston Chronicle via AP
Sementara itu, Direktur Program Komite Perlindungan Jurnalis, Carlos Martinez, mengatakan tindakan brutal terhadap jurnalis yang meliput demo tidak bisa diterima.
ADVERTISEMENT
"Serangan yang menargetkan jurnalis, kru media, dan organisasi media yang meliput demo menunjukkan ketidakpedulian terhadap peran kritis mendokumentasikan isu-isu kepentingan publik dan upaya untuk mengintimidasi mereka sangat tidak bisa diterima," kata Martinez.
"Otoritas di seluruh kota di AS perlu untuk memerintahkan polisi untuk tidak menargetkan jurnalis dan memastikan mereka bisa meliput demo dengan aman dari rasa takut akan cedera atau pembalasan," sambung dia.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.