Kenangan Pedih Istri Lihat Detik-detik Kades Disuntik Mati

17 Maret 2023 20:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pemakaman Kades di Serang yang disutik cairan racun. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pemakaman Kades di Serang yang disutik cairan racun. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ani, istri dari Salamunasir, menceritakan detik-detik peristiwa penyuntikan maut yang dilakukan mantri berinisial SH kepada suaminya itu yang terjadi pada Minggu (12/3).
ADVERTISEMENT
Suami Ani adalah Kepala Desa (Kades) Curuggoong, Serang, Banten.
Saat itu sekitar pukul 12.00 WIB, Ani yang sedang berada di rumah bersama sepupu perempuannya, didatangi tersangka SH yang mencari keberadaan suaminya. SH mengaku hendak membuat sertifikat rumah.
Sempat disampaikan bahwa sang suami tidak berada di rumah. Namun SH tetap bersikukuh dan meminta Ani menelepon suaminya itu untuk segera pulang lantaran keperluan SH cukup mendesak.
"Saya telepon, suami pun pulang," kata Ani saat ditemui usai menjalani pemeriksaan di Polresta Serang Kota pada Jumat (17/3).
"Dia bilang mau bikin sertifikat rumah, karena dia lagi bikin rumah di (Desa) Curuggoong. Bilangnya, dia bikin sertifikat di kades yang lalu, jadi dilanjutkan pas suami saya menjabat (kades)," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sempat tak berprasangka buruk di awal, Ani pun akhirnya memiliki kecurigaan tersendiri saat suaminya pulang sekitar pukul 12 30 WIB. Pasalnya, Ani diminta untuk masuk ke dalam rumah oleh suaminya itu lantaran ada permasalahan pribadi yang akan diselesaikan.
Saat pulang ke rumah, sebenarnya Salamunasir tidak seorang diri melainkan ditemani seorang rekan kerjanya di Pemerintah Desa Curuggoong bernama Encop yang turut ikut masuk ke dalam rumah.
Ani yang awalnya berada di dalam rumah pun bergegas menuju teras rumah untuk melihat yang terjadi saat tersangka SH mulai berbicara dengan nada tinggi kepada suaminya.
"Teriak ke suami, suami saya cuma bilang maaf. Dia (SH) bilang 'disuruh ke rumah kenapa enggak datang-datang?' Suami saya cuma minta maaf, itu aja yang saya tahu," kata Ani.
ADVERTISEMENT

Penyuntikan Terjadi

Saat masih dalam keadaan marah-marah, SH pun mengeluarkan jarum suntik dari dalam tas yang dibawanya dan kemudian menyuntikannya ke punggung kiri korban.
Sontak, Ani pun langsung menangis pilu saat melihat kondisi sang suami sudah terkapar tak berdaya. Ia meminta kepada salah seorang anaknya untuk memberi tahu saudaranya yang lain agar membantu membawa korban ke rumah sakit.
Bahkan, kondisi itu sempat membuat SH pun panik dan berusaha menenangkan Ani agar tidak khawatir lantaran cairan yang disuntikkan hanyalah obat tidur biasa.
"Nangis, saya teriak. Anak saya yang ketiga disuruh jemput bibinya. Pas saya nangis, sudah terjadi penusukan itu, sudah banyak yang datang ke rumah. (SH) ikut ngebantu, sempat kaget dia juga saat itu, bilang engga apa-apa kok, itu mah obat tidur aja, sambil nepuk-nepuk pundak suami saya," katanya.
ADVERTISEMENT
"Tapi pas di rumah sakit, ada kader posyandu itu nanya ke SH. Dan katanya dia cuma nyuntikin vitamin anti-alergi saja," tambahnya.

Ani Tidak Tahu Ada Perselingkuhan Suaminya

Sampai saat ini, Ani pun tak pernah mengetahui persis permasalahan yang membuat SH sampai tega membunuh suaminya, termasuk adanya dugaan hubungan perselingkuhan antara suaminya dengan istri SH.
"Saya enggak tau (soal dugaan perselingkuhan), saya juga enggak merasa pernah bermusyawarah soal itu. Dia (SH) baru sekali itu datang ke rumah, dan saya juga baru ketemu, saya enggak kenal, cuma tahu itu (SH) suaminya Bidan Novi," tutur Ani.
Ani pun tak pernah menyangka bahwa hari itu adalah hari terakhir dirinya bisa bertemu sang suami. Ani bukan hanya harus kehilangan sang suami, dirinya pun kini dilanda kebingungan lantaran harus mengurus keempat anaknya yang masih kecil seorang diri.
ADVERTISEMENT
"Saya punya 4 anak yang masih kecil, paling kecil 7 tahun dan paling besar masih 14 tahun. Saya bingung nasib anak ke depannya gimana. Semoga ada yang bisa memperjuangkan hak anak saya. Itu jadi pemikiran saya sampai sekarang," ucap Ani.
Atas peristiwa tersebut, Ani pun memohon adanya keadilan bagi dirinya dan anak-anaknya atas meninggalnya sang suami untuk diberikan hukuman seberat-beratnya bagi SH.