Kemendikbud: Hingga Oktober, 29 Juta Siswa Terima Program Kuota Internet Gratis

16 November 2020 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendikbud Nadiem Makarim dan jajarannya mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR, Senin (16/11). Dalam rapat tersebut, Kemendikbud memaparkan perkembangan program pemberian kuota internet gratis.
ADVERTISEMENT
Sekjen Kemendikbud Ainun Na'im mengatakan, hingga Oktober penerima program kuota belajar internet gratis berjumlah 35,5 juta. Terdiri dari siswa, guru, mahasiswa, dan dosen.
"Siswa ada 29,6 juta, guru 1,9 juta, mahasiswa 3,8 juta dan dosen 166 ribu lebih," ujar Ainun.
Ainun melanjutkan baik siswa maupun guru mengaku merasakan manfaat dari program kuota internet gratis ini. Misalnya, ada siswa yang mengaku tak lagi menemukan masalah saat harus mendownload video untuk proses belajar.
"Guru juga menyampaikan kuota sangat bermanfaat dan dengan bantuan ini semakin jarang mendapatkan komplain dari orang tua dan peserta didik. Banyak hadir secara virtual," kata Ainun.
Sejumlah siswa mengikuti simulasi ujian kenaikan kelas berbasis android di Aceh, Selasa (30/4/2019). Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Namun, Kemendikbud juga masih mencatat beberapa kekurangan dari program ini. Misalnya, sinyal internet tidak stabil, jumlah kuota yang dianggap masih minim, Masalah lain misalnya pembagian kuota internet tak merata.
ADVERTISEMENT
"Kemudian tak semua peserta didik memiliki handphone, kurang fasilitas dari kampus, masalah sosialisasi. Kemudian ada kesalahpahaman dengan penyediaan internet oleh provider dengan skema-skema lain seolah-olah dari pemerintah padahal itu dari provider," jelas dia.
Lebih lanjut, Ainun menjelaskan, Kemendikbud juga telah melakukan upaya bagi wilayah yang belum memiliki infrastruktur internet yang memadai. Misalnya, Kemendikbud mengirim modul berupa buka dan USB untuk dibagikan ke peserta didik.