Kasus Penyerangan terhadap Warga Muslim di Jerman Berkurang

5 April 2019 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi muslim di Jerman Foto: Reuters/Jean-Paul Pelissier
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi muslim di Jerman Foto: Reuters/Jean-Paul Pelissier
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Parlemen Jerman baru-baru ini mengeluarkan data tentang penyerangan terhadap masyarakat Muslim dan masjid di Jerman, setelah diminta oleh partai sayap kiri Jerman, Die Linke.
ADVERTISEMENT
Hasilnya menunjukkan, insiden kejahatan anti-muslim di Jerman menurun dari 950 kasus pada 2017 menjadi 813 kasus pada 2018. Angka tersebut tidak hanya menunjukan kasus kekerasan fisik, tapi juga kekerasan verbal, kekerasan tertulis, kerusakan properti, dan grafiti berbau Nazi yang dialami sehari-hari.
Meskipun begitu jumlah korban kekerasan meningkat menjadi 54 korban pada 2018, sedangkan pada tahun sebelumnya jumlah korban adalah 32 orang.
Menanggapi data statistik tersebut, Ulla Jelpke dari Die Linke mengatakan kepada harian Neue Osnabrücker, angka tersebut tidak menunjukkan kesuksesan integrasi dari masyarakat muslim.
“Data statistik tersebut hanyalah puncak dari gunung es,” kata Jelpke. “Karena setiap harinya masih banyak perlakuan, hinaan, dan bentuk diskriminasi lain terhadap warga muslim yang tidak terekam sama sekali.”
ADVERTISEMENT
Kasus kekerasan terhadap masyarakat muslim banyak dilakukan oleh kelompok ekstrim sayap kanan. Meskipun berkurang, Ketua Dewan Pusat Muslim di Jerman Aiman Mazyek mengatakan, angka tersebut tidak berarti warga muslim semakin diterima.
Mazyek meminta pemerintah Jerman untuk membuat badan perwakilan atau komisi yang menangani kasus-kasus kejahatan terhadap muslim seperti apa yang telah dilakukan untuk kasus kejahatan terhadap warga Yahudi. Badan tersebut dibuat untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang penyerangan terhadap warga Yahudi di Jerman. Selanjutnya, dilakukan investigasi apakah tindakan tersebut dapat digolongkan sebagai tindakan kriminal atau tidak.
“Badan tersebut sangat dibutuhkan, karena ada sentimen anti-muslim yang sangat laten (tersembunyi) di seluruh Jerman,” ucap Mazyek.
Selain itu Mazyek juga berharap kepolisian Jerman dapat dilatih dan lebih peka akan hal ini sehingga semua kejahatan anti-muslim dapat terekam dengan benar.
ADVERTISEMENT