Kasus Guru Perintahkan Bakar Murid Kejutkan Bangladesh

19 April 2019 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wanita Bangladesh membawa foto Nusrat Jahan Rafi saat demo di Dhaka Foto: AFP/SAZZAD HOSSAIN
zoom-in-whitePerbesar
Wanita Bangladesh membawa foto Nusrat Jahan Rafi saat demo di Dhaka Foto: AFP/SAZZAD HOSSAIN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah kasus mengejutkan mengguncang Bangladesh. Seorang guru madrasah memerintahkan untuk membakar muridnya sendiri karena melaporkannya ke polisi dalam kasus pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP pada Jumat (19/4), pembunuhan Nusrat Jahan Rafi memicu protes besar di seluruh Bangladesh. Kasus ini membuat pemerintah bereaksi, mendesak para pelaku segera dihukum seberat-beratnya.
Rafi, 19, dipancing oleh para pelaku ke atap madrasah tempatnya mengenyam ilmu agama di kota Feni, sekitar 160 km selatan Dhaka. Para pelaku kemudian memintanya mencabut laporan pelecehan seksual oleh seorang guru terhadap dirinya.
Wanita Bangladesh membawa foto Nusrat Jahan Rafi saat demo di Dhaka Foto: AFP/SAZZAD HOSSAIN
Rafi menolak keras. Dia kemudian diikat dengan selendang dan disiram minyak tanah, lalu disulut api. Rafi meninggal dunia dengan luka bakar 80 persen pada 10 April lalu.
Sebelum meninggal, Rafi sempat merekam video berisi pengakuan atas pelecehan seksual yang dialaminya. Dia juga menyebut nama-nama pelaku pembakaran tersebut.
"Guru itu menyentuh saya, saya akan melawan kejahatan ini hingga nafas terakhir," kata Rafi.
Wanita Bangladesh membawa foto Nusrat Jahan Rafi saat demo di Dhaka Foto: AFP/SAZZAD HOSSAIN
Polisi mengatakan telah menangkap 17 pelaku yang sebagian besar perempuan. Mereka mengaku diperintahkan oleh kepala madrasah untuk melakukan tindakan tersebut. Kepala madrasah itu juga telah dicokok polisi.
ADVERTISEMENT
"Guru itu meminta mereka menekan Rafi untuk menarik laporan atau membunuhnya jika menolak," kata ketua penyidik kepolisian Mohammad Iqbal.
Pada Maret lalu, Rafi melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan guru tersebut kepada polisi. Namun polisi menolak laporan itu, menyebutnya "bukan masalah besar", sembari merekam Rafi yang terus menutupi wajahnya.
Wanita Bangladesh membawa foto Nusrat Jahan Rafi saat demo di Dhaka Foto: AFP/SAZZAD HOSSAIN
Iqbal mengatakan, awalnya para pelaku ingin membuat pembunuhan Rafi seperti bunuh diri, tapi gagal.
"Rencananya adalah membuat insiden ini seperti bunuh diri. Tapi gagal setelah Rafi berhasil lari ke bawah dalam keadaan terbakar karena selendang yang mengikatnya terbakar, membuat tangan dan kakinya bebas," kata Iqbal.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan hukuman terhadap para pelaku akan dijatuhkan dengan setimpal. "Tidak akan ada dari pelaku yang lolos dari hukum," kata Hasina.
Wanita Bangladesh membawa foto Nusrat Jahan Rafi saat demo di Dhaka Foto: AFP/SAZZAD HOSSAIN
Rafi adalah bagian dari sedikit sekali perempuan di Bangladesh yang berani melaporkan kekerasan seksual. Menurut Human Right Watch, ini adalah bentuk kegagalan aparat dalam mengatasi kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Kelompok hak perempuan Bangladesh, Mahila Parishad, dikutip BBC mengatakan ada 940 perkosaan di negara itu pada 2018. Namun diperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi karena korban takut untuk melapor.