Kala Suami Istri Bersaing di Pemilu Legislatif
ADVERTISEMENT
Seperempat abad bukanlah waktu yang sebentar. Begitu pun dengan usia pernikahan Joni dan Rianti. Dua sejoli ini telah membina mahligai rumah tangga selama 26 tahun.
ADVERTISEMENT
Sekilas memang tidak ada yang sepesial dari hubungan keduanya. Namun siapa sangka, keduanya ternyata saling bersaing memperebutkan kursi anggota DPRD II Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Joni (52) merupakan calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Hanura. Sedangkan Rianti (48) merupakan caleg dari Partai Golkar. Keduanyaakan bersaing menjadi anggota DPRD II di Daerah Pemilihan (Dapil) Way Kanan 4, yakni Kecamatan Baradatu dan Kecamatan Gunung Labuhan.
“Sebenarnya dari orang tua dulu sudah orang Golkar, kita semua Golkar termasuk istri saya juga di Golkar, saya nyalon dari Hanura, jadinya istri saya juga mau nyalon,” kata Joni membuka pembicaraan kepada kumparan, Sabtu (16/2).
Dengan mengendarai Partai Hanura, pria kelahiran Banjarnegara 8 Juni 1967 itu mantap maju dengan nomor urut 01. Sementara sang istri merupakan wanita kelahiran Baradatu 12 Agustus 1971 yang maju melalui partai Golkar.
ADVERTISEMENT
Pengalaman berhasil duduk sebagai anggota DPRD Way Kanan dari Partai Golkar selama dua periode berturut-turut (2011-2015, 2015-2019), menjadi modal utama bagi Joni untuk kembali bersaing pada Pileg 2019.
Ketiadaan perwakilan perempuan pada Dapil Way Kanan 4 membuat Rianti merasa perlu ikut maju menjadi calon wakil rakyat guna menyuarakan suara kaum perempuan.
Joni menuturkan motivasi sederhananya untuk maju kembali dalam Pileg DPRD Way Kanan 2019,
“Kalau saya enggak ada cerita apa-apa, saya yakin bisa kembali terpilih dan duduk sebagai anggota dewan lagi makanya saya maju, begitu juga dengan istri saya, dia lihat enggak ada keterwakilan perempuan di dapil ini jadi dia maju mewakili suara perempuan,” jelasnya.
Joni dan Rianti merupakan pasangan dari dua orang anak. Anak pertama mereka tengah menempuh pendidikan tinggi di Ibu Kota, sementara anak keduanya tengah duduk di bangku SMP.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang berubah dari suasana dalam rumah tangga keduanya, tetap harmonis dan hangat, bahkan kedua anak mereka mendukung langkah yang ditempuh kedua orang tua mereka.
Tak berbeda dengan kedua anak mereka, keluarga besar yang diharapkan menjadi basis dukungan untuk kampanye juga memberikan dukungan ikut memberikan restu meskipun keduanya bersaing melalui partai yang berbeda.
Joni mengaku meski ia tidak mengenyam pendidikan tinggi namun selalu mengedepankan sikap demokratis dalam keluarga, sehingga semua terbiasa dengan bergam pilihan dan saling mendukung.
“Saya dan istri kalau di rumah biasa menerapkan yang namanya sikap demokratis, jadi anak- anak dan keluarga besar sudah terbiasa, termasuk kita sama- sama maju jadi caleg, sama- sama yakin ya sudah maju saja, tinggal lihat nanti siapa yang terpilih, siapa yang jadi,” ucap Joni.
ADVERTISEMENT
Sama- sama maju sebagai Caleg pada Dapil yang sama bagi keduanya seperti uji kompetensi sebagaimana Joni menuturkan.
“Istri saya merasa kalau saya jadi dua periode karena kemampuan dia juga, sementara saya juga yakin dengan kemampuan saya, sama- sama yakin, sama- sama maju, ya sudah kita anggap saja uji kompetensi," ungkapnya.
Berbekal keyakinan untuk kembali terpilih dan besarnya potensi suara pemilih perempuan di dapil 4 Way Kanan membuat Joni dan Rianti mantap untuk maju berkontestasi di Pileg DPRD Way Kanan 2019.
Bertarung di dapil yang sama membuat keduanya berebut suara yang sama pula, Joni mengungkapkan tidak khawatir jika salah satu dari mereka tidak terpilih.
”Kalau memang istri saya didukung oleh masyarakat, ya jadi, kalau masyarakat memilih saya, ya saya yang jadi, kalau bisa dua-duanya duduk,” ujar Joni sembari tertawa.
ADVERTISEMENT
Berkampanye di wilayah yang sama Dapil 4 Way Kanan yakni Baradatu dan Gunung Labuhan namun dengan Kendaraan Partai yang berbeda ikut mempengaruhi staregi kampenye yang digunakan Joni dan Rianti.
“Dia pakai cara dia, Saya pakai cara saya sendiri, kita pakai cara kita masing-masing untuk merebut simpati masyarakat Way Kanan," ujar Joni.
Ia menegaskan kalau mereka tidak bertukar strategi satu sama lain terkait dengan pemenangan Pemilu.
Pemilihan Legislatif pada tingkat Kabupaten/ Kota memperebutkan suara dengan ikatan emosional yang relatif lebih dekat. Interaksi antarmasyarakat dan tokoh yang mencalonkan dirinya menjadi lebih intens secara tegas. Dukungan sanak famili pun tak pernah absesn menjadi basis suara yang paling diharapkan.
Maju dalam pileg dengan latar belakang keluarga besar yang sama tak membuat suasana rumah Joni dan Rianti menjadi dingin apalagi menjadi tak harmonis, kehangatan keluarga tetap menjadi yang utama.
ADVERTISEMENT
“Keluarga kita akur-akur saja, tidak ada masalah, terserah mereka mana yang mau dipilih. Mungkin keluarga saya akan pilih saya, keluarga dia akan pilih dia, saya rasa seperti itu. Anak- anak terserah mau pilih siapa, yang satukan memang belum punya hak pilih,” kata Joni menambahkan.
Kedua suami istri ini mengaku tidak ada jadwal spesifik bagi mereka berdua untuk melakukan kampanye, siapa pun yang berkesempatan berkampanye bisa secara leluasa untuk melakukannya. Seperti dalam menyambangi masyarakat ataupun menerima kunjungan dari masyarakat yang datang ke rumah mereka.
“Tidak ada jadwal khusus untuk kampanye, kita aktivitas di rumah semua seperti biasa, tidur masih bareng. Siapa mau kampanye ya kampanye, kalau ada yang datang ke rumah keperluannya dengan Istri ya saya persilahkan, kalau keperluannya sama saya ya diladenin,” tutup Joni
ADVERTISEMENT