Jokowi Perpanjang Waktu Peralihan Cantrang Nelayan

Pertemuan Jokowi, Susi, bupati, dan nelayan (Foto: Jihad Akbar/kumparan)

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan perwakilan nelayan dan sejumlah bupati serta walikota dari beberapa daerah di Jawa Tengah pada Rabu (17/1) di Istana Merdeka Jakarta.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, pemerintah mengajak nelayan berdiskusi perihal solusi alternatif terkait kebijakan pelarangan penggunaan cantrang. Hasilnya, pemerintah memberikan perpanjangan waktu kepada kapal cantrang untuk tetap melaut sampai dengan pengalihan alat tangkap mereka selesai.

“Kesimpulannya adalah diberikan waktu untuk sampai rampung semua, pindah dari cantrang menuju ke yang baru, tanpa ada batasan waktu pun. Tapi jangan sampai nambah kapal,” ucap Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (17/1) sore.

Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut Sekretaris Negara Pratikno, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menteri Susi sepakat dengan keputusan pemerintah yang tidak akan mencabut Peraturan Menteri tentang pelarangan cantrang, namun memberikan kesempatan waktu peralihan bagi nelayan.

“Ini dengan kondisi tidak boleh ada penambahan kapal cantrang. Semua kapal cantrang yang ada harus melakukan pengukuran ulang kapalnya dengan benar dan hanya di Pantai Utara Pulau Jawa,” ucap Susi seusai pertemuan.

Perwakilan nelayan yang menghadiri pertemuan tersebut antara lain Ketua Aliansi Nelayan Indonesia Riyono, Wakil Ketua Aliansi nelayan Indonesia Suyoto, Ketua KUD Mina Santosa Tegal Hadi Santoso, dan Nahkoda Kapal Rasmijan.

Mereka hadir bersama Bupati Batang Wihaji, Bupati Tegal Enthus Susmono, Wali Kota Tegal Nursoleh, Bupati Pati Haryanto, dan Bupati Rembang Abdul Hafidz.

Pertemuan tersebut adalah tindak lanjut yang dilakukan Jokowi saat menemui sejumlah nelayan di beberapa wilayah di Jawa Tengah yakni Tegal, Pati, Batang, dan Rembang, dalam kunjungan kerjanya pada Senin (15/1) lalu.