Jokowi Bicara 7 Bulan Corona: Tidak Perlu Sok-sokan Lockdown Provinsi

4 Oktober 2020 11:36 WIB
comment
176
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.
 Foto: Lukas/ Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB. Foto: Lukas/ Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Sudah 7 bulan pandemi corona bercokol di Indonesia. Presiden Jokowi berbicara apa yang sudah dilakukan pemerintah sejauh ini.
ADVERTISEMENT
"Strategi pemerintah sejak awal mencari titik keseimbangan. Sekali lagi mencari titik keseimbangan. Saya tegaskan sekali lagi, kesehatan masyarakat, kesehatan publik, tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Ini prioritas," ujar Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, dikutip kumparan, Minggu (4/10).
Infografik Prioritas Penerima Vaksin Corona. Foto: kumparan
Tapi, kata Jokowi, memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi. Karena jika kita mengorbankan ekonomi sama saja kita mengorbankan kehidupan puluhan juta orang.
"Ini bukan opsi yang bisa kita ambil. Kita harus mencari titik keseimbangan yang pas," tutur dia.
Jokowi juga menyinggung soal lockdown. Menurutnya, kita tidak perlu melakukan itu dalam skala besar.
Presiden Joko Widodo memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB. Foto: Youtube/@ Sekretariat Presiden
"Pemerintah selalu berupaya mencari keseimbangan itu. Tidak perlu sok-sokan melockdown provinsi, melockdown kota, melockdown kabupaten," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat. Tapi kita tetap serius mencegah penyebaran wabah supaya tidak meluas," sambungnya.
Jokowi lebih memilih Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Menurutnya ini lebih efektif dan sesuai kebutuhan.
"Setelah 7 bulan banyak yang kita pelajari dari wabah ini, pertama pembatasan sosial, saya kira harus kita sesuaikan. Untuk itu saya menekankan PSBM atau mi lockdown, kita buat lebih terarah. spesifik, fokus, tajam, untuk mengatasi masalah COVID tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat," ungkap dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: