JK Heran Rumah Dinas DPR Direnovasi Miliaran, Sekarang Minta Apartemen

15 Agustus 2017 14:30 WIB
Petugas membersihkan bangunan gedung DPR. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membersihkan bangunan gedung DPR. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi usulan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, soal pembangunan apartemen untuk anggota DPR di Taman Ria. Menurut JK, kompleks perumahan anggota DPR yang berada di daerah Kalibata masih bisa dimanfaatkan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Kira-kira 5 tahun lalu, itu DPR telah merehabilitasi seluruh perumahannya di Kalibata dengan biaya ratusan miliar. Jadi sebenarnya mestinya dimanfaatkan dulu rehabilitasi besar-besaran itu, masih ingat kan?" Kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).
JK menyayangkan sikap DPR yang dinilai terburu-buru dalam wacana pembangunan apartemen baru. Menurutnya, ratusan miliar uang yang digunakan untuk merehabilitasi rumah para anggota DPR di daerah Kalibata yang rampung pada tahun 2011 lalu itu, sebaiknya dimanfaatkan dengan baik.
"Ratusan miliar digunakan untuk merehabilitasi rumah-rumah di DPR sehingga jauh lebih baik dari sebelumnya, kalau itu mau ditinggalkan lagi kan kasihan. DPR yang buat perencanaan tapi hanya berapa tahun," ujarnya.
Taman Ria Senayan (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Taman Ria Senayan (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
JK menyebut saat ini pemerintah masih ada moratorium pembangunan gedung-gedung baru, kecuali beberapa gedung yang dianggap penting seperti sekolah, rumah sakit dan balai penelitian.
ADVERTISEMENT
"Sementara ini pemerintah memutuskan masih moratorium pembangunan gedung-gedung baru, terkecuali sekolah, rumah sakit dan balai penelitian. Tidak kurangi. Tapi kalau gedung-gedung baru, kantor-kantor baru, kantor pemerintah pun tidak membangun apa-apa yang dibangun sekali lagi hanya sekolah, rumah sakit, dan penelitian, jadi mestinya DPR kita harapkan memahami hal tersebut," pungkasnya.