Indonesia Bisa Produksi 17 Juta APD per Bulan, Tapi Masih Kurang

3 April 2020 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani virus corona di Indonesia masih menjadi permasalahan. Sebab, jumlahnya hingga kini dinilai masih tak mencukupi.
ADVERTISEMENT
Kapusdatin BNPB, Agus Wibowo, mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah mengumpulkan industri garmen yang bisa memproduksi APD. Dari pertemuan itu diperkirakan industri dalam negeri bisa membuat 17 juta APB per bulannya.
“Kemarin Gugus Tugas sudah mengumpulkan banyak industri-industri garmen, dikumpulkan dan kita juga mengajak WHO dan sebagainya. Setelah dihitung, kita punya kapasitas sekitar 17 juta. Kita bisa produksi 17 juta APD per bulan,” ungkap Agus dalam sesi wawancara bersama kumparan, Jumat (3/4).
Pekerja menjahit kain untuk baju hazmat atau alat perlindungan diri (APD) tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Akan tetapi produksi tersebut belum mencukupi. Sebab, Agus mengungkapkan setidaknya diperlukan 800 ribu APD per hari atau 24 juta per bulan atau 30 hari.
“APD itu kebutuhan kita sekitar 800 ribu per hari. Itu hitungan kasarnya. Kita kan kesulitan mendapatkan dari luar negeri, di dalam negeri juga terbatas. Kemarin kita baru mendapatkan sekitar 300 ribuan sehingga banyak sekali rumah sakit yang masih kekurangan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Agus pun memastikan produksi APD di dalam negeri akan dimaksimalkan. Terlebih semua bahan produksi pun berasal dari dalam negeri.
“Kalau kita punya kapasitas 17 juta per bulan itu nanti tidak akan masalah dan itu diproduksi dalam negeri, dengan bahan dari dalam negeri,” ujarnya.
Agus menambahkan, selain pemenuhan APD, pemerintah juga terus meningkatkan kuantitas alat pemeriksaan COVID-19. Sebelumnya, ribuan alat rapid tes telah didistribusikan ke seluruh daerah.
Terbaru pemerintah tengah menyiapkan alat-alat pemeriksaan PCR menggunakan alat tes TBC. Peralatan tersebut, berdasarkan pendataan Gugus Tugas, tersedia di 105 rumah sakit di seluruh Indonesia.
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!