Idrus Marham: Pemilihan Ketum Golkar Harus dengan Munaslub
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah petinggi partai Golkar telah hadir di kantor DPP untuk mengikuti rapat pleno terkait pembahasan Munaslub yang nantinya akan memilih ketua umum pengganti Setya Novanto yang saat ini duduk di kursi pesakitan.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat pleno kali ini, ada perbedaan pendapat terkait mekanisme pemilihan ketua umum. Ketua Pelaksana Harian DPP Golkar, Nurdin Halid menyebut, penunjukan ketua umum bisa dilakukan di luar Munaslub dengan aklamasi bila tidak ada calon yang ingin maju.
Namun, Plt Ketum Partai Golkar Idrus Marham berpendapat penunjukan Ketua Umum Golkar harus melalui forum Munaslub.
“Enggak bisa (aklamasi). Aturanya enggak boleh (penunjukan langsung) seperti itu,” kata Idrus saat ditemui di Gedung DPP Golkar menjelang Rapat Pleno dimulai, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/13).
Idrus menjelaskan, ketentuan Munaslub harus diawali dengan pembahasan di dalam forum rapat pleno. Dia pun menegaskan, apa yang sudah menjadi prosedur dalam pemilihan ketua umum harus ditaati oleh semua kader Golkar.
ADVERTISEMENT
“Tentu terkait dengan pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar juga harus dengan Munaslub. Itu sudah jelas dalam tatanan Partai Golkar seperti itu,” tutur Idrus.
“Jadi kita tidak boleh menyimpang dari pada aturan yang ada,” imbuhnya.
Dia menegaskan, jangan ada kader-kader yang mendahului ketentuan dari AD/ART partai Golkar terkait pembahasan penunjukan Ketum dalam Munaslub.
“Kepada seluruh kader Partai Golkar, bila mana ada yang berminat maju (caketum), kemudian saya pribadi akan menyampaikan sikap saya setelah itu,” kata Idrus.
“Tapi, semua ada tahapan. Jika kalau nanti selaku Plt ketum mengumumkan ada Munaslub, maka sleuruh kader Partai Golkar yang berminat maju untuk berkompetisi dalam rangka menjadi ketum silakan. Setelah itu saya baru sampaikan sikap saya setelah merepson pelaksanaan Munaslub itu,” sambungnya.
ADVERTISEMENT