Hujan Batu dan Longsor di Gunung Rinjani Saat Gempa Guncang Lombok

29 Juli 2018 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gempa Lombok (Foto: Twitter/@Sutopo_PN)
zoom-in-whitePerbesar
Gempa Lombok (Foto: Twitter/@Sutopo_PN)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dirasakan kuat oleh pendaki yang sedang berada di Gunung Rinjani. Sejumlah pendaki melihat hujan batu dan longsor sesaat setelah guncangan terjadi.
ADVERTISEMENT
"Semua jalur pendakian sudah tertutup longsor dan sudah susah dilalui. Saya tidak ingat berapa titik yang terjadi longsor karena di dari atas juga terjadi hujan batu," kata seorang porter bernama Muhsan, Minggu (29/7), dilansir Antara.
Muhsan baru saja turun dari Gunung Rinjani di pintu pendakian Bawak Nao di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Ia mengatakan, ada sekitar 500 wisatawan yang sedang berada di atas pos Sembalun Lawang saat gempa terjadi. Pos itu merupakan tempat berkumpul sebelum menuju puncak Gunung Rinjani.
"Begitu gempa semua pendaki terjatuh, saking kerasnya getaran saat berada di atas punggungan Gunung Rinjani. Bahkan, masing-masing langsung lari menyelamatkan diri. Sudah tidak ada yang urus teman," ujar Muhsan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, seorang pendaki asal Bayan, Kabupaten Lombok Utara bernama Ahmad saat gempa mengguncang setidaknya ada lebih dari ratusan pendaki di atas Gunung Rinjani.
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
"Semua langsung turun ke bawah karena di atas terjadi tanah longsor disertai jatuhnya batu-batu," ucap Ahmad.
Ahmad tidak dapat memastikan apakah seluruh pendaki yang sedang berada di puncak sudah turun semua atau tidak. Sebab, para pendaki berusaha untuk langsung turun gunung sambil berlari.
"Nah, kalau soal itu saya kurang tahu pasti. Karena jumlah pendaki saja ada ratusan di atas, ada dari luar negeri dan dalam negeri," pungkasnya.
Menikmati keindahan gunung Rinjani (Foto: Niken Nurani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menikmati keindahan gunung Rinjani (Foto: Niken Nurani/kumparan)