Haiti Kewalahan Tangani Jenazah Korban Gempa 7,2 M

19 Agustus 2021 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita dirawat oleh anggota tenaga medis di luar rumah sakit setelah gempa berkekuatan 7,2, di Les Cayes, Haiti, Senin (16/8). Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita dirawat oleh anggota tenaga medis di luar rumah sakit setelah gempa berkekuatan 7,2, di Les Cayes, Haiti, Senin (16/8). Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Haiti tengah kewalahan menangani jenazah para korban gempa dahsyat 7,2 M yang menewaskan hampir 2.000 orang. Di halaman salah satu kamar mayat di kota selatan Haiti, Les Cayes, pada Rabu (18/8), sejumlah jenazah tergeletak selagi direktur pemakaman berjuang untuk mengatasi kedatangan jenazah baru.
ADVERTISEMENT
Petugas penyelamat telah bekerja keras selama 5 hari untuk menarik jenazah dari reruntuhan akibat gempa yang melanda Haiti pada Sabtu (14/8) lalu. Namun pihak kamar jenazah di kota pelabuhan yang ramai itu mengatakan, mereka kehabisan ruang untuk menyimpan korban.
Direktur kamar jenazah 'Shalom', Jeantine Prosper, mengatakan dia kesulitan menemukan tempat menyimpan jenazah di dalam gedung. Mereka pun sulit mendapat bahan bakar untuk generator agar para jenazah tetap dingin di dalam.
Sementara di teras belakang bisnis kecilnya, beberapa jenazah terbaring di bawah seprai terlindung dari matahari tropis. Di dalam, jenazah tergeletak dari kepala hingga kaki di lantai keramik ruangan berpendingin itu.
Pengungsi korban gempa di Haiti memperbaiki tenda pengungsian yang rusak akibat Badai Tropis Grace di Les Cayes, Haiti, Selasa (17/8). Foto: Reginald Louissaint Jr/AFP
"Ini adalah krisis," kata Prosper, dikutip dari Reuters.
Prosper mengatakan kamar jenazahnya telah menerima 41 korban sejak Sabtu, termasuk 6 anak-anak. Dia berjuang menjalankan usahanya itu meski keluarganya kehilangan tempat tinggal akibat gempa.
ADVERTISEMENT
"Aku juga bisa mati. Kita semua adalah korban,” ujarnya.
Di lokasi lain, kamar jenazah bernama Sacrecoeur telah menerima 90 mayat sejak Sabtu. Direktur Michel Vladimir Lamotheni mengatakan ini jenazah terbanyak yang diterima fasilitas itu dalam 15 tahun sejak beroperasi.
Bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Les Cayes, Haiti, Sabtu (14/8/2021). Foto: Reuters
Bahkan melebihi korban gempa bumi dahsyat yang melanda sekitar ibu kota Port-au-Prince pada 2010.
Marc Dor Lebrun, direktur rumah duka dan kamar mayat kelas atas Les Entreprises Marc Dor Lebrun di Les Cayes, mengatakan hal yang serupa dengan Lamotheni.
"Pada 2010, kami menerima jenazah dari Port-au-Prince. Sekarang, kami benar-benar penuh, untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kami tidak bisa menerima jenazah lagi,” jelasnya.