Gus Yahya Jelaskan soal Gus Ipul Rangkap Jadi Sekjen PBNU dan Walkot Pasuruan

12 Januari 2022 13:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saifullah Yusuf. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Saifullah Yusuf. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menunjuk Saifullah Yusuf sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU periode 2022-2027. Namun, saat ini pria yang akrab disapa Gus Ipul itu juga tengah menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan.
ADVERTISEMENT
Apa langkah yang akan dilakukan Gus Yahya terkait rangkap jabatan Gus Ipul? Apakah Gus Ipul tetap menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan dan rangkap jabatan Sekjen PBNU, atau ada yang salah satu dilepas?
"Sebagai acuan norma umum, syarat-syarat, hal-hal yang terkait dengan kepengurusan akan diproses segera setelah ini. Termasuk apabila ada Sekjen yang wali kota ini bagaimana segera proses setelah ini," ujar Gus Yahya usai pengumuman struktur kepengurusan PBNU periode 2022-2027, Rabu (12/1).
Gus Ipul sendiri merupakan salah satu sosok yang aktif menjadi tim kampanye Gus Yahya pada pemilihan Ketum PBNU sebelumnya. Bahkan, ia juga mendampingi Gus Yahya safari politik ke banyak pengurus PCNU dan PWNU se-Indonesia.
Ia saat ini menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan usai memenangi Pilkada 2020 lalu. Politikus PKB itu juga pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2009-2019.
ADVERTISEMENT

Alasan Gus Yahya Masukkan Politikus ke Struktur PBNU

Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (tengah) melambaikan tangan usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Gus Yahya menjelaskan, kepengurusan PBNU yang memasukkan sejumlah politikus bertujuan menggabungkan berbagai kepentingan politik yang berbeda-beda. Sehingga, ke depannya bisa menjadi satu kesatuan yang saling menjaga dari kepentingan tertentu.
"Kalau kita bersihkan dari politisi sama sekali, tetap saja kepentingan-kepentingan politik akan berusaha masuk. Dan justru dengan memasukkan orang-orang yang sudah diketahui memang punya latar belakang politik, seperti Nusron [Wahid] jelas Golkar, ada Pak [Nasyirul] Falah jelas PDIP. Kemudian nanti ada juga, yang jelas PKB dan lain sebagainya supaya mereka saling menjaga," jelas Yahya.
"Supaya ketika mereka mengeluarkan atau bertindak menyampaikan sesuatu yang mirip terhadap kepentingan politik-politik, masih bisa langsung diketahuan," lanjutnya.
Ia menegaskan PBNU akan selalu transparan dan semua yang dilakukan diketahui publik, termasuk juga laporan keuangan mereka. Nantinya, siapa saja bisa mengakses program maupun laporan PBNU lewat laman online mereka.
ADVERTISEMENT
"Karena NU adalah milik semua orang, semua orang berhak tahu apa yang terjadi dengan NU dan berhak tahu NU mau ke mana. Ini cara kita lebih mudah mengelola, kita berada di lingkungan multipolar, sehingga kita harus cari cara yang paling efektif untuk mengelola berbagai macam kecenderungan kepentingan yang berbeda-beda ini," tutup Gus Yahya.