Gubernur Akan Lockdown Papua, Bagaimana Data Penularan Corona di Sana?

22 Juli 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lengang di kawasan jalan utama Jayapura, Papua, Senin (30/3). Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lengang di kawasan jalan utama Jayapura, Papua, Senin (30/3). Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Provinsi Papua tengah mempertimbangkan opsi lockdown. Opsi tersebut dilirik untuk menekan angka penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Papua juga saat ini juga bersiap diri menjadi tuan rumah PON XX yang akan dilaksanakan pada Oktober 2021 mendatang. Pemerintah setempat pun ingin mengebut vaksinasi untuk menghelat acara tersebut. .
Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, mengatakan penutupan akses keluar dan masuk nantinya akan meliputi jalur penerbangan dan perairan.
"Penutupan tersebut diperkirakan akan berlangsung pada 1 Agustus-31 Agustus 2021," kata Rifai dikutip dari Antara, Selasa (20/7).
Seorang Petugas dari Satgas Covid 19 melakukan penyemprotan disinfektan, di Pasar Remu Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (25/3). Foto: ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Rifai menuturkan, kebijakan ini masih terus dibahas dan dimatangkan bersama Tim Satgas COVID-19 Provinsi Papua. Wacana ini juga muncul setelah Enembe menghadiri rapat pengarahan kepada daerah bersama Jokowi pada Senin (19/7) lalu.
Lantas, bagaimana sebetulnya angka penularan corona di Papua?
ADVERTISEMENT

Kasus Aktif

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diolah kumparan, Papua masuk dalam 10 provinsi dengan kasus aktif tertinggi nasional. Kasus aktif per 21 Juli 2021 di provinsi itu mencapai 11.997.

Kasus Baru

Tingginya kasus aktif itu disebabkan oleh melonjaknya kasus konfirmasi harian sejak awal Juli 2021. Bahkan pada 14 Juli 2021, kasus harian menyentuh angka 357.

Kasus Kematian

Kasus kematian akibat corona di Papua relatif landai. Jarang sekali ada korban meninggal setiap harinya. Namun, pada 18 Juli 2021, tercatat ada 3 kematian akibat virus tersebut.

Indikator laju penularan

Papua bukanlah termasuk provinsi yang menerapkan PPKM Darurat di luar Jawa-Bali pada periode lalu. Artinya, level indikator laju penularan virus di provinsi itu dianggap tak mencapai 3 atau 4.
ADVERTISEMENT
Pemerintah pun kini sudah mengumumkan sejumlah indikator yang bisa kita hitung untuk memetakan apakah sebuah provinsi masuk level 1,2,3 atau 4. Salah satu indikatornya adalah laju penularan konfirmasi positif per 100 ribu penduduk dalam sepekan.
Berdasarkan hitung-hitungan yang kami lakukan, tentu dengan jumlah populasi di Papua menurut data BPS 2020, provinsi itu masuk dalam level 2 pada indikator penularan kasus positif. Datanya berdasarkan kasus baru periode 15-21 Juli 2021.
Di sini, kasus baru di Papua mencapai 38,13 orang per 100 ribu penduduk dalam sepekan terakhir. Syarat sebuah provinsi yang masuk ke level 2 memiliki kasus konfirmasi 20-50/100.000 penduduk/minggu

Indikator laju kematian

Masih dengan metode yang sama, Papua nyatanya bahkan tidak masuk dalam level 1. Itu karena, kasus kematian di provinsi tersebut sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hitung-hitungan kami, kasus kematian di Papua mencapai 0,07 orang per 100 ribu penduduk dalam sepekan terakhir. Sementara itu, syarat sebuah provinsi masuk ke level 1 saja harus memiliki kasus kematian 1/100.000 penduduk/minggu.
Artinya, indikator laju kematian corona bahkan di bawah level 1.