Ganjar Minta Pemkot Semarang Segera Tarik 'Rem Darurat' Cegah Penularan Corona

14 September 2020 15:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera menarik rem darurat untuk mencegah penularan corona.
ADVERTISEMENT
Pemintaan menarik rem darurat ini muncul lantaran kasus COVID-19 di Kota Semarang masih menunjukkan tren kenaikan yang diimbangi dengan munculnya klaster-klaster baru.
"Saya minta Kota Semarang segera menarik rem darurat, meskipun secara harfiah tidak melakukan PSBB seperti DKI Jakarta, namun tetap harus dilakukan pengetatan-pengetatan," kata Ganjar saat ditemui kumparan, Senin (14/9).
Menurut Ganjar, saat ini yang diperlukan Pemkot Semarang adalah membatasi pergerakan warganya.
"Dan Semarang memang layak mengatur lagi tingkat kebebasan warganya, supaya tidak seperti ini, tidak sebebas seperti saat ini," tegasnya.
Termasuk melakukan penataan ulang di destinasi kuliner, wisata, pasar, perkantoran, dan lain sebagainya agar tidak ada lagi klaster klaster penularan COVID-19.
"Warung Bu Fat di Semarang jadi klaster, artinya ada potensi warung lain juga terjadi seperti itu. Maka saya minta Pemkot Semarang melakukan penataan ulang pada warung makan, destinasi wisata, dan perkantoran," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir laman siagacorona.semarangkota.go.id pada Senin (14/9), total ada 7.001 kasus positif di Kota Semarang. Dari jumlah itu, 481 pasien masih dirawat di rumah sakit, 5.820 pasien sembuh dan 700 orang yang meninggal dunia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)