Erdogan Tolak Kritik Barat soal Perubahan Status Hagia Sophia Jadi Masjid

3 Juli 2020 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP/ADEM ALTAN
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP/ADEM ALTAN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai negara mengkritik keinginan Turki untuk mengembalikan status Hagia Sophia menjadi masjid seperti pada era Ottoman.
ADVERTISEMENT
Bangunan Hagia Sophia merupakan landmark kota terbesar di Turki, Istanbul. Saat ini, Hagia Sophia berfungsi sebagai museum.
Beberapa waktu belakangan, kelompok Muslim dan Presiden Recep Tayyip Erdogan merencanakan untuk mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid.
Hagia Sophia, Turki Foto: Shutter stock
Bahkan perubahan status itu sudah masuk proses sidang di Pengadilan Tinggi Turki. Pengadilan akan memutuskan 15 hari ke depan.
Untuk mengembalikan status Hagia Sophia, Erdogan mendapat penolakan dan kritik negara-negara Barat, termasuk Yunani, Amerika Serikat, dan Prancis.
Erdogan ternyata tak mempedulikan kritik dan penolakan. Nampaknya, Erdogan tetap akan maju dengan rencana itu.
"Tuduhan terhadap negara kami terkait Hagia Sophia adalah serangan langsung terhadap kedaulatan kami," kata Erdogan seperti dikutip dari AFP, Jumat (3/7).
Hagia Sophia telah beberapa kali berubah fungsi. Awalnya, Hagia Sophia adalah gereja pada masa Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium.
ADVERTISEMENT
Pada kekuasaan Ottoman, Hagia Sophia berubah jadi masjid. Setelah Ottoman runtuh, pemerintahan sekuler Turki di bawah Mustafa Kemal Ataturk menjadikan Hagia Sophia sebagai museum.
Hagia Sophia di Istanbul, Turki Foto: AFP/Bulent Kilic
Rencana perubahan status Hagia Sophia sendiri langsung membuat negara Barat bereaksi.
AS mendesak Turki tetap menjadikan Hagia Sophia sebagai museum. Pendapat serupa disampaikan Yunani.
Sedangkan Prancis meminta Hagia Sophia tetap dibuka bagi semua umat beragama. Prancis menganggap Hagia Sophia simbol toleransi dan keragaman dunia.