Eks Bintang NBA Kritikus Erdogan Diberi Penghargaan Most Valuable Patriot

22 November 2022 19:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Enes Kanter di New York City. Foto: Reuters/Gabriela Bhaksar
zoom-in-whitePerbesar
Enes Kanter di New York City. Foto: Reuters/Gabriela Bhaksar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan bintang NBA Enes Kanter Freedom menerima penghargaan Most Valuable Patriot (MVP) pada penghargaan Patriot Fox Kamis (17/11) lalu.
ADVERTISEMENT
Berkat dedikasi dan perjuangannya membela hak asasi manusia, tepuk tangan meriah pun mengiringi dirinya ketika menerima penghargaan tersebut.
Freedom mengorbankan kariernya di NBA untuk mengkritik organisasi tersebut terkait masalah hak asasi manusia di negara-negara seperti China dan Turki. Misalnya di China, Freedom mengecam Partai Komunis China (PKC) atas pelanggaran HAM di Uighur, Tibet, Hong Kong, dan Taiwan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan gelar konferensi pers di Auditorium BICC, Bali, Rabu (16/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pemain basket yang pernah bermain sebagai tim New York Knicks dan Boston Celtics tersebut berani memperjuangkan hak-hak sipil sebagai individu yang tumbuh di Turki dengan sentimen anti-Barat yang kuat.
“Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada kalian. Saya benar-benar tersanjung dan rendah hati berada di sini,” kata Freedom kepada pembawa acara “Fox & Friends” Steve Doocy, Ainsley Earhardt, dan Brian Kilmeade dikutip oleh Fox News.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Freedom menceritakan pengalaman masa kecilnya ketika teman-temannya mendorong ia untuk membakar bendera Amerika Serikat. Menurut Freedom hal ini menjadi hal yang wajar di Turki.
“Mereka bahkan memberi saya bendera untuk membakarnya, dan saya sangat takut, saya membuangnya. Saya berlari ke atas ke ibu saya. Saya seperti, ibu, Anda tahu, ini yang dikatakan teman saya untuk membenci orang Amerika, dan orang Amerika itu jahat, jadi apa yang harus saya lakukan?” jelas Freedom.
“Dan dia berkata, aku tidak akan memberitahumu apa yang harus dilakukan, tapi jangan membenci siapapun sebelum kamu bertemu mereka. Aku berjanji [kepada] ibuku dan ayah bahwa aku tidak akan membenci siapa pun sebelum aku bertemu mereka.” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pria itu memutuskan menambahkan nama belakangnya menjadi ‘Freedom’ yang berarti ‘Kebebasan’ karena keinginannya yang kuat untuk menentang segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia.
Pemerintah Turki di bawah pemerintahan Recep Tayyip Erdogan kerap kali menyasar Freedom karena sifatnya yang blak-blakan. Ia pun dikeluarkan dari Houston Rockets karena perjuangannya, namun hal itu tidak menghentikan dirinya melakukan advokasi bagi mereka yang paling membutuhkan.
Freedom juga kerap melontarkan kritik terhadap Erdogan. Ia menyebut Erdogan sebagai diktator. Akibat aksinya, Freedom pun tidak bisa melihat keluarganya di Turki dalam sembilan tahun terakhir.
“Jadi satu hal yang selalu saya lakukan adalah saya berdoa setiap malam dan berkata, ‘Tuhan, tolong, biarkan saya melihat, biarkan saya melihat keluarga saya sekali lagi (di Turki).'” kata Freedom
ADVERTISEMENT
Tidak hanya penghargaan Patriot Fox, Freedom juga akan menerima Penghargaan Keberanian 2022 yang akan ia dapatkan pada 6 April 2023 nanti. Dia pun dijadwalkan akan berpidato dalam KTT Jenewa tentang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi.
Penulis: Thalitha Yuristiana.