Dispar Bali Akan Bentuk Satgas Buru WN Rusia Jadi Tour Guide Ilegal

9 Juli 2019 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi penari Bali Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penari Bali Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas pariwisata (Dispar) Bali geram mendengar adanya isu sejumlah WN Rusia yang menjadi pemandu wisata atau tour guide ilegal. Dispar Bali pun membentuk satuan tugas (satgas) untuk memburu para WN Rusia yang membandel ini.
ADVERTISEMENT
“Kita akan membentuk satgas gabungan yang nanti ada unsur dari imigrasi, Satpol PP, Kesbangpol, HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) yang divisi khusus Rusia. Bagaimana kita membedakan turis atau bukan agak susah, makanya, kita butuh tim divisi (tour guide) Rusia dari HPI,” kata Plt Kepala Dispar Bali, Putu Astawa, saat dihubungi, Selasa (9/7).
Satgas ini akan bertugas keliling di setiap kabupaten untuk mengidentifikasi WN Rusia yang jadi tour guide ilegal. Bila terbukti, akan diserahkan ke pihak imigrasi untuk proses lebih lanjut.
“Kita akan sidak ke tempat yang diduga mereka ada, semacam intelijen terhadap aktivitas mereka. Sehingga supaya nanti ada efek jeranya kalau beroperasi secara ilegal. Hukumnya yang akan kita tegakkan,” kata Aswata.
Ilustrasi Masyarakat Bali Foto: Shutter Stock
Namun, Aswata memastikan satgas ini belum resmi dibentuk. Ide ini akan disampaikan lebih dulu ke Gubernur Bali Wayan Koster untuk membahas masalah biaya operasional.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Aswata mengaku, telah melakukan rapat koordinasi dengan HPI, imigrasi, dan Satpol PP atas isu ini. Dari rapat itu diungkapkan, bahwa WN Rusia datang ke Bali karena diusir dari Thailand.
Awalnya, mereka datang melalui agen perjalanan Rusia-Bali menggunakan visa wisata. Usai wisata, mereka lalu beroperasi menjadi tour guide ilegal.
“Dia itu pergi ke sini dan kita mengakui masih sedikit guide bisa berbahasa rusia di Bali itu, sehingga ada peluang dia beroperasi di sini. Kalau dulu masuk ke sini masuk lewat travel itu, jadi seolah-olah travel yang memasukkan. Sekarang dia pergi ke sini-sini selaku turis dia visanya,” kata dia.
"Para bule ini juga mendekati mangsanya yang juga WN Rusia dengan lihai. Dikasih minuman gratis dan menawarkan paket tur dengan harga yang murah,” imbuh Astawa.
ADVERTISEMENT
Astawa mengaku kelakukan WN Rusia ini merugikan Bali, karena dapat merusak citra pariwisata dan ekonomi Bali.
“Dia mengambil lahan pekerjaan orang lokal kita di sini. Apalagi, dia tidak bayar pajak, tidak bayar ada lisensi, sehingga dia bisa lebih murah itu yang kita khawatirkan,” ujar dia.
Aswata menjelaskan saat ini pihaknya tengah mengusut 15 WN Rusia yang diduga menjadi pramuwisata ilegal. Namun, masih dalam proses pemeriksaan mendalam.
“Kita lagi kumpulkan data karena mereka juga enggak punya data lengkap, jadi belum bisa kita identitifikasi,” ujar dia.
Isu WN Rusia menjadi tour guide ilegal dihembuskan Ketua DPD HPI Bali, Nyoman Nuarta. Ia mengaku, dari pengamatannya selama satu tahun belakangan ini, sebanyak 15 WN Rusia tengah menjadi pramuwisata ilegal di Bali.
ADVERTISEMENT
Ia menilai kegiatan ini menyebakan harga paket wisata di Bali dipermainkan, pajak tak dibayar, dan lapangan kerja semakin sulit.