Disdik DKI Anggap Masalah Honor Penari Asian Games Sudah Selesai

4 Oktober 2018 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tari Saman di Opening Ceremony Asian Games 2018 (Foto: REUTERS/Issei Kato)
zoom-in-whitePerbesar
Tari Saman di Opening Ceremony Asian Games 2018 (Foto: REUTERS/Issei Kato)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan permasalahan soal honor pelajar penari Ratoeh Jaroe pada pembukaan Asian Games 2018, sudah selesai. Masalah itu dianggap hanya salah paham dalam komunikasi.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengaku sudah memanggil kepala sekolah yang siswanya ikut dalam penampilan untuk pembukaan Asian Games itu. Dari pertemuan dengan para kepala sekolah, Bowo mengatakan memang ada MoU yang tidak menyertakan honor untuk penari.
"Saat kami lihat dari MoU-nya, memang MoU ini bunyinya adalah biaya operasional. Tidak ada disebut di situ biaya honor penarinya, tidak ada,” kata Bowo di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (4/10).
Bowo Irianto, Plt Kadis Pendidikan di Balai Kota, Senin (6/8). (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bowo Irianto, Plt Kadis Pendidikan di Balai Kota, Senin (6/8). (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Biaya operasional, kata Bowo, digunakan sekolah untuk menutup pengeluaran saat proses latihan para penari. Para kepala sekolah mengaku kepada Bowo tidak memiliki dana untuk biaya transportasi siswa ke tempat latihan dan biaya konsumsi.
“Itu kami dapat penjelasan dari sekolah juga mereka pelatihan itu kemudian butuh transportasi, transportasi juga tidak mungkin dibiayai oleh sekolah jadi sekolah juga tidak mungkin biayai. Jadi diperhitungkan dulu untuk transport konsumsi, setelah itu sisanya kemudian dibagikan kepada penari,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bowo mengatakan jika Asian Para Games membutuhkan penari seperti itu, maka sebaiknya uang langsung ditransfer ke rekening pelajar. Biarkan pelajar sendiri yang mengatur keperluan transportasi maupun konsumsinya.
“Sehingga semuanya dikelola oleh peserta didik jadi kalau ada perlu transport mereka keluar sendiri, toh nanti uangnya itu,” kata Bowo.
Meski begitu menurutnya belum ada permintaan dari Inapgoc untuk menyertakan pelajar Jakarta dalam pembukaan Asian Para Games. “Prinsipnya (Disdik) support apabila diminta,” tutup Bowo.