Dinkes DKI: Ada 725 Kasus Omicron, 95% Tanpa Gejala dan Tak Ada Sampai Wafat

15 Januari 2022 13:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Kesehatan DKI membeberkan sudah terdeteksi 725 kasus positif COVID-19 varian Omicron di Jakarta hingga Sabtu (15/1) pagi ini. Dari jumlah tersebut, 75 persen atau 545 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, dan sisanya 180 orang adalah transmisi lokal.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti, menyebut hampir sebagian besar pasien corona Omicron tidak memiliki gejala, atau hanya bergejala ringan.
"Alhamdulillah sebagian besar, hampir 95% itu tanpa gejala, yang lainnya gejala ringan. Dan sampai dengan sekarang tidak ada yang terlaporkan sampai dengan berat maupun sampai wafat untuk kasus omicron," kata Widyastuti dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya, Sabtu (15/1).
"Seperti teori dan berbagai laporan bahwa kita itu tingkat kesembuhannya tinggi dan tanpa gejala atau gejala ringan," imbuh dia.
Tak hanya itu, mayoritas pasien corona Omicron diketahui juga sudah divaksin penuh dua dosis. Namun, ada juga yang baru divaksin sekali.
Terkait umur pasien pun juga beragam, namun sebagian besar berada pada usia produktif.
Sejumlah penumpang pesawat berjalan setibanya di Terminal 2 Kedatangan Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (2/1/2022). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
"Sangat beragam, sebagian di usia produktif karena terkait dengan mobilisasi dan tempat kerja," ucap Widyastuti.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan Dinkes DKI telah berupaya menggencarkan 3T (testing, tracing, treatment) dalam menekan penyebaran COVID-19 varian Omicron. Tim Satgas di tingkat RW juga terus dikerahkan demi mempermudah tracing kontak erat yang positif COVID-19.
"Karena sebagian besar dari mereka sudah lengkap vaksinnya, dan kami terus menyisir untuk suatu daerah yang akan seperti Krukut. Selain tracing, kita juga menyisir siapa tahu di sekitar tempat lokasi masih ada yang vaksinnya belum lengkap. Jadi kita lengkapi vaksin di situ," tutup dia.