Densus 88 Tangkap dan Geledah Rumah Tiga Terduga Teroris di Bandung

15 Oktober 2019 1:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penggeledahan di tiga tempat sekaligus pada Senin (14/10) malam di Kota Bandung, di Kecamatan Antapani, Kecamatan Rancasari, dan Kompleks Grand Sharon.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun kumparan, dari penggeledahan tersebut polisi turut mengamankan beberapa barang bukti di tempat tinggal terduga teroris berinisial N, JJ, dan AAS. Ketiganya diduga menjadi bagian dari jaringan teroris JAD.
Berdasarkan pantauan di lokasi pukul 23.00 WIB, Densus 88 telah selesai melakukan penggeledahan di rumah yang berlokasi di Jalan Manjahlega, RT 1 RW 12, Kecamatan Rancasari itu.
Meski demikian, warga setempat masih berada di luar rumah dan berbincang. Mereka sesekali melihat ke arah rumah yang ditinggali oleh terduga teroris tersebut.
Ketua RT 1, Aam Rohiman (45), mengungkapkan polisi menangkap terduga teroris sekitar pukul 12.30 WIB ketika mereka sedang duduk di teras. Namun, Aam mengaku tidak mengetahui secara pasti identitas terduga teroris itu.
ADVERTISEMENT
"Kejadian penangkapannya jam 12.30 WIB tadi siang," kata Aam.
Berdasarkan keterangan polisi yang diterima Aam, terduga teroris yang ditangkap merupakan anak buah dari terduga teroris lainnya berinisial AAS yang tinggal di Kompleks Grand Sharon. Aam juga turut menyaksikan penggeledahan yang dilakukan pukul 20.30 WIB sebagai saksi.
Polisi juga diketahui telah melakukan pengawasan sejak empat bulan lalu. Aam mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di wilayahnya merupakan pendatang dan baru mengontrak di rumah tersebut selama empat hari.
Selain mengontrak, terduga teroris itu pun bekerja sebagai pelayan di toko makanan 'Ayam Geprek' dan 'Cau Nugget' yang terletak di halaman rumah.
"Yang ditangkap di sini satu orang anak buahnya Ade Ale Sopari (AAS). Itu (yang ditangkap) bukan warga asli, warga pendatang. Di sini ngontrak," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Dari keterangan polisi, sambung Aam, tiga terduga teroris yang diamankan hendak beraksi pada tanggal 20 Oktober mendatang pada pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Nah itu katanya (polisi) tanggal 20 itu katanya menghalang-halangi pelantikan presiden," ucap dia.
Lebih lanjut, Aam menuturkan, terduga teroris tersebut memiliki ciri-ciri perawakan yang sedikit gemuk, berjanggut, dan berambut keriting pendek. Dikarenakan belum lama mengontrak di sana, Aam tidak tahu keseharian terduga teroris yang diperkirakan berusia 26 atau 27 tersebut.
"Orangnya agak gemuk, berjanggut, rambutnya agak keriting cepak," ungkap dia.
Aam mengatakan, polisi turut mengamankan sejumlah senjata dari dalam kamar antara lain laras panjang jenis sniper tiga buah, dua buah pistol jenis FN, tiga dus berisi peluru, pisau, hingga bayonet. Senjata tersebut sempat diletakkan oleh polisi di ruang tamu.
ADVERTISEMENT
"Dibawa pistol sniper laras panjang ada tiga, terus pistol FN sama peredam ada dua di kantong itu. Pelurunya ada tiga dus setengah itu. Terus pisau terus peralatan perang," jelas dia.
Selain itu, polisi turut menyita beberapa buah buku agama yang membahas mengenai tauhid dan jihad. Buku tersebut dimasukkan ke dalam tiga buah tas besar lalu diletakkan di sebuah mobil polisi.
"Ada beberapa buku masalah agama tauhid. Itu enggak tahu pedoman untuk apa jihad seperti itu. Itu dibawa semua sama Densus dimasukin ke kantong ada tiga," pungkasnya.