Dari Huawei Hingga Corona, Pemantik Ribut-ribut AS dengan China

15 Mei 2020 12:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semakin hari, hubungan Amerika Serikat dengan China tampaknya semakin panas saja. Terkini, AS bahkan mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan China karena kecewa dengan penanganan virus corona.
ADVERTISEMENT
Ya, Presiden AS Donald Trump belakangan ini sedang gencar-gencarnya menyerang China. Segala tuduhan dialamatkannya dari mulai menutup-nutupi ketika corona merebak pertama kali hingga virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini berasal dari kebocoran di laboratorium Wuhan.
China tentu saja membantah tuduhan itu. Mereka sempat gantian menyindir AS melalui animasi yang memperlihatkan betapa bebalnya Trump ketika pemerintah China sudah mengingatkan akan bahaya corona sejak Januari lalu.
Kendati demikian, ribut-ribut antara AS dengan China nyatanya bukan hanya terjadi kali ini saja. Sebelum isu pandemi virus corona mencuat, kedua negara sudah sering terlibat cekcok. Diberitakan CNN, berikut beberapa isu di antaranya.
Laut China Selatan
Upaya pemerintah China untuk mengklaim Laut China Selatan sebagai teritorinya membuat sejumlah negara marah, termasuk AS. Baik Barack Obama maupun Trump telah mengingatkan China untuk menyetop mengontrol wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, China memilih cuek. Sejak 2015, mereka menunjukkan kekuatan militernya di Laut China Selatan guna mengintimidasi lawan.
AS kemudian meresponsnya dengan menggelar operasi militernya dengan meluncurkan kapal induk dekat pulau buatan China. AS ingin menunjukkan bahwa mereka tak mengakui klaim China sekaligus bisa bebas berlayar di perairan internasional.
“AS akan melawan intimidasi China dan kami berharap negara lain akan melakukan hal serupa,” kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Sengketa Taiwan
Klaim pemerintah China terhadap Taiwan ikut menyeret AS ke dalam pusaran konflik lebih dari 70 tahun. Pada Januari 2019, Presiden China Xi Jinping mengingatkan Taiwan tak akan pernah merdeka dan menganggap mereka sebagai bagian dari China, namun tengah membangkang.
ADVERTISEMENT
Trump menolak klaim China tersebut. Pada tahun lalu, Trump menyetujui penjualan senjata besar-besaran dengan Taiwan, termasuk puluhan jet tempur F-16.
Ketegangan hubungan Taiwan dengan China juga melebar hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Taiwan ditolak untuk bisa ambil bagian dalam pertemuan badan pengambil keputusan WHO, Majelis Kesehatan Dunia (WHA), yang berlangsung pada pekan depan.
Seorang pria memegang bendera Taiwan saat perayaan Hari Nasional Taiwan di depan Istana Kepresidenandi Taipe. Foto: AFP/Sam YEH
Taiwan sejatinya sempat menghadiri WHA sebagai pengamat dari 2009-2016 ketika hubungan mereka dengan China menghangat. Akan tetapi, China kemudian melarang keikutsertaan Taiwan setelah terpilihnya Tsai Ing-wen sebagai presiden melalui Pemilu, yang dianggap sebagai tindakan separatis.
Terkait persoalan ini, Trump menyatakan dukungannya kepada Taiwan untuk bisa menjadi bagian dari WHO.
Polemik Huawei
Saat ini, China tengah gencar menyebarkan teknologi 5G ke seluruh dunia. Huawei sebagai perusahaan teknologi raksasa asal China menyatakan telah mendapatkan 91 kontrak komersial untuk pengadaan 5G di seluruh dunia, termasuk 74 di Eropa dan 27 di Asia.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, AS khawatir dominasi Huawei itu akan berdampak kepada keamanan data negara. AS menuding perangkat keras Huawei bisa menjadi pintu masuk pemerintah China untuk memata-matai komunikasi negara lain atau meretas sistem keamanan.
Kendati demikian, Huawei dan pemerintah China menolak keras tuduhan itu. Huawei menegaskan bahwa mereka merupakan perusahaan swasta dan balik menuding AS berupaya menghancurkan hubungan China dengan negara lain.
Pada tahun lalu, Menlu Mike Pompeo menyatakan negara yang memakai teknologi 5G dari Huawei akan merusak hubungan dengan AS. Sejauh ini, Australia telah melarang penggunaan 5G Huawei.
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Tyrone Siu/Reuters
AS juga telah melarang lembaga-lembaga pemerintah AS untuk membeli produk Huawei. Hal itu direspons pihak Huawei dengan mengajukan gugatan hukum.
ADVERTISEMENT
Pertikaian Huawei dan AS sejatinya mencuat sejak CEO Huawei Techonologies Co Ltd, Meng Wanzhou, ditangkap oleh otoritas Kanada di Vancouver atas permintaan AS pada Desember 2018.
Pada Januari 2019, Departemen Kehakiman AS mendakwa Meng dan Huawei atas pelanggaran sanksi-sanksi AS terhadap Iran.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.