Dapat Gelar HC, Menhub Budi Cerita Orang Tua & Kakak Urunan demi Kuliahnya

23 Mei 2022 17:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya Sumadi dianugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (HC) oleh Universitas Gadjah Mada pada Senin (23/5/2022). Foto: Kemenhub
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya Sumadi dianugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (HC) oleh Universitas Gadjah Mada pada Senin (23/5/2022). Foto: Kemenhub
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa (HC) bidang transportasi oleh almamaternya, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (23/5). Budi Karya pun berkisah tentang perjuangannya saat menempuh S1 di UGM tahun 1981 silam.
ADVERTISEMENT
"Saya katakan tadi bahwa saya diminta ibunda saya untuk sekolah di Yogya," kata Budi Karya.
Namun, Budi mengatakan saat itu kondisi perekonomian keluarganya pas-pasan. Sehingga, sebenarnya dia seharusnya tidak bisa kuliah sampai ke Yogyakarta. Apalagi pada saat itu dia berada di Palembang.
Hanya saja, karena keinginan keluarga yang kuat, maka orang tua dan kakak-kakak Budi Karya rela untuk iuran atau urunan agar Budi Karya bisa berkuliah.
"Pada dasarnya secara ekonomi mestinya kami tidak mampu tetapi tekad dari ayah ibu saya dan juga kakak-kakak saya itu urunan sehingga saya bisa menjalani kegiatan belajar mengajar di sini," katanya.
Kala itu, harga indekos selama satu bulan di angka Rp 20 ribu. Belum kebutuhan lainnya seperti makan sehari-hari.
Menhub Budi Karya Sumadi dianugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (HC) oleh Universitas Gadjah Mada pada Senin (23/5/2022). Foto: Kemenhub
"Kala itu tentu proses sangat begitu dalam dan secara substantif memberikan satu inti yang luar biasa pada saya. Ayah dan ibu saya adalah guru sehingga relatif nilai-nilai itu almarhum dan almarhumah memberikan kepada saya," ceritanya.
ADVERTISEMENT
Pendidikan dari kedua orang tuanya membuat Budi Karya muda lebih gampang beradaptasi di UGM Yogyakarta. Dia bahkan mengaku menemukan dunianya ketika berkuliah di Yogyakarta.
"Dunia saya adalah dunia UGM dan Yogyakarta. Universitas yang merakyat kekeluargaan, sangat hangat, tidak membedakan kaya dan miskin. Saya mendapatkan tempat pergaulan yang menjadi dasar pemikiran saya," ujarnya.
Semangat kerakyatan dan kebangsaan dari UGM juga yang dibawa Budi Karya ketika dia memimpin korporasi. Bahwa apa yang diperbuat haruslah untuk bangsa.
"Ayah saya adalah perintis kemerdekaan tentu semangat kebangsaan itu mewarnai apa yang secara tidak sadar dipatrikan oleh orang tua saya kepada saya," bebernya.
"Momentum pemberian HC ini satu amanah kepada saya. Bukan akhir pengabdian saya kepada bangsa. Justru saya diberikan tugas oleh UGM untuk memberikan sesuatu yang berarti untuk masyarakat dan bangsa Indonesia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Budi Karya Sumadi merupakan alumnus jurusan arsitektur UGM tahun 1981.
Sejak 1982, Budi Karya bekerja di PT Pembangunan Jaya sampai 2004. Salah satu karyanya yaitu kawasan Bintaro Jaya yang berada di Jakarta dan Kota Tangerang Selatan.
Posisi tertinggi ia menduduki Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang memimpin pengembangan Ancol.
Hasil karya pria kelahiran Palembang 18 Desember 1956 ini juga banyak setelah didapuk menjadi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo tahun 2004-2013.
Sejumlah mega proyek di Ibu Kota berhasil dibereskan, di antaranya, revitalisasi taman kota Waduk Pluit dan Waduk Ria-Rio serta penyelesaian rumah susun sederhana sewa di Marunda. Budi diangkat jadi Menhub pada 27 Juli 2016 menggantikan posisi Ignasius Jonan.
ADVERTISEMENT