China Peringatkan Kerugian Jika RI Setop Perdagangan karena Corona

4 Februari 2020 13:02 WIB
comment
53
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Kedubes China Xiao Qian, terkait Virus Corona di Kedubes China, Kuningan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Kedubes China Xiao Qian, terkait Virus Corona di Kedubes China, Kuningan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Duta Besar China Xiao Qian memperingatkan Indonesia yang ingin membatasi kegiatan ekspor dan impor imbas penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
"Tindakan itu akan membuktikan hubungan perdagangan dua negara dan memberikan dampak negatif dari kerja sama yang ada," ujar Xiao dalam konferensi pers terkait virus corona di Kedutaan Besar China, Kuningan, Jakarta, Selasa (4/2).
Sejauh ini, pemerintah Indonesia memang melarang sementara penerbangan dari dan ke China untuk mencegah penyebaran virus corona. Kementerian Perhubungan RI mengimbau sekitar 3.000 WNI di China yang ingin pulang sebaiknya berangkat sebelum kebijakan berlaku, yakni Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.
Konferensi Pers Kedubes China Xiao Qian, terkait Virus Corona di Kedubes China, Kuningan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Darin Atiandina/kumparan
Selain itu, pemerintah juga menghentikan sementara pemberian visa bebas kunjungan dan visa on arrival untuk warga China yang hendak ke Indonesia.
"Indonesia-Tiongkok adalah tetangga yang baik, kami berharap pihak Indonesia bisa memandang wabah ini dan tindakan pencegahan penanggulangan Tiongkok secara rasional dan ilmiah," tutur Xiao.
ADVERTISEMENT
Kemendag RI juga membuka opsi menghentikan sementara izin impor untuk bahan baku produk makanan dan minuman (mamin) dari China. Indonesia akan memprioritaskan negara alternatif di luar China untuk memasok kebutuhan bahan baku industri mamin.
Petugas medis menyemprotkan desinfektan di kacamata di Wuhan di Provinsi Hubei, China. Foto: Chinatopix via AP
"Terkait dengan dampak yang diakibatkan tindakan pembatasan pertukaran personal perdagangan ekspor-impor, dampaknya harus dihitung," sambung Xiao.
"Perkembangan Tiongkok-Indonesia meningkat secara cepat. Saya pikir Tiongkok 7-8 tahun (ke depan) akan jadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia," kata Xiao.
Xiao juga mengingatkan China menjadi negara kedua terbesar sumber wisatawan asing. Dia juga menekankan bahwa China menjadi salah satu sumber investasi terbesar untuk Indonesia.
"Tiap tahun ada 2 juta lebih (wisatawan) dari China yang ke Indonesia," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Dan menurut saya kalau ambil pembatasan seperti terhadap pertukaran personal penerbangan dan perdagangan, kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Dan itu sebenarnya akan merugikan ekonomi, perdagangan, pariwisata indonesia sendiri," tutur Xiao.
China adalah mitra dagang terbesar kedua Indonesia setelah Amerika Serikat. Pada 2019, nilai perdagangan Indonesia-China mencapai USD 66,2 miliar. Sementara di tahun yang sama, ada 1,77 juta wisatawan China ke Indonesia.
Sejauh ini wabah virus corona di China telah menewaskan 425 orang. Virus ini telah menjangkiti lebih dari 20 ribu orang di berbagai negara. Indonesia dan negara-negara lain seperti AS, Rusia, Australlia, Jepang hingga Korsel telah mengevakuasi warganya dari Wuhan, kota di China yang menjadi pusat penyebaran virus.
Infografik Waspada Virus Corona. Foto: Andri Firdiansyah Arifin/kumparan
ADVERTISEMENT