Cerita Anies Gunakan Tong Sampah Asal Jerman Belajar dari Risma

6 Juni 2018 21:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies di Peresmian Masjid As-Salam Joglo. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Peresmian Masjid As-Salam Joglo. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembelian tong sampah DKI Jakarta seharga Rp 9,5 miliar memicu perdebatan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mengungkap asal muasal Jakarta memilih tong sampah weber asal Jerman itu.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta pernah belajar dengan Pemkot Surabaya di bidang lingkungan. Salah satunya penggunaan tong sampah dengan ukuran besar agar lebih efektif dan efisien. Surabaya, sudah lebih dulu menggunakan tong sampah weber asal Jerman yang kini digunakan DKI Jakarta dan jadi perdebatan.
"DKI waktu itu memang belajar dari Surabaya. Dan Surabaya sudah menerapkan lebih dulu," ujar Anies di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/6).
Tempat sampah merek Weber milik Dinas LH Jakarta (Foto: Dok. Dinas LH DKI Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat sampah merek Weber milik Dinas LH Jakarta (Foto: Dok. Dinas LH DKI Jakarta)
Anies mengaku mengetahui asal usul pembelian dari dinas-dinas terkait. Ia juga mempersilakan warga masih meramaikan pemberitaan tersebut, karena polemik tersebut sudah diklarifikasi.
"Cerita dari kepala dinas bahwa Surabaya kalau enggak salah sekitar tahun 2013 (sudah pakai), sekitar (tahun) itu," ungkap Anies.
"Jadi makanya saya bilang kalau mau ramein, ramein aja deh. Nanti kalau dengar ceritanya baru pada senyum," tambah dia sambil tersenyum.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengakui bahwa dirinya pernah menyarakankan agar Jakarta menggunakan truk sampah (truck compactor) beserta tong sampah yang diproduksi oleh PT Groen Indonesia.
Anies juga telah menjelaskan, pengadaan tong sampah merek Weber sudah dilakukan sejak 2017. Sedangkan, untuk pengadaan tahun 2018 menghabiskan dana Rp 9,581 miliar untuk membeli 2.640 tong sampah, termasuk dengan ongkos kirimnya dari Jerman.