Cak Imin soal Mahfud Gagal Jadi Cawapres: Jegal-jegalan Itu Dinamika

16 Agustus 2018 8:58 WIB
Cak Imin di kantor kumparan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin di kantor kumparan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar enggan menjelaskan terkait gagalnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjadi cawapres Jokowi. Apalagi, menjelaskan perihal keterlibatan dirinya dalam persoalan itu.
ADVERTISEMENT
Cak Imin sapaan Muhaimin, menganggap rangkaian peristiwa yang membuat Mahfud MD batal menjadi cawapres sebagai takdir. Sebab, baginya tak hanya Mahfud saja yang gagal menjadi cawapres.
"Sudahlah. Yang sudah, ya sudahlah. Semua proses biasa. Begini ini takdir Tuhan lebih berkuasa daripada apa pun usaha manusia. Jegal menjegal itu ada yang namannya dinamika," kata Cak Imin di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Kamis (16/8).
"Saya sendiri orang yang paling kecewa sebetulnya, tapi sudah saya pasang bilboard di mana-mana itu kan takdir. Itu usaha memang wajib dilakukan tapi takdir di tangan Tuhan," lanjutnya.
Tidak hanya pilpres, pemilihan Ketua Ansor saja, menurutnya, memiliki persoalan serupa. Sehingga, ia menganggapnya wajar.
"Jangankan pilpres, pemilihan Ketua Ansor saja ramainya minta ampun apalagi pilpres. Jadi wajar-wajar saja dinamika itu terjadi sekarang kita marilah kita saling memaafkan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia menegaskan agar semuanya kembali bersatu untuk menerima kenyataan, orang yang dipilih Jokowi menjadi cawapres adalah Ma'ruf Amin.
"Saling menjaga persatuan untuk Indonesia lebih baik. Semuanya kita kembali bersatu. Kita syukuri Pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf adalah simbol nasionalis-agamis, agamais-nasionalis. Ini cita-cita saya," pungkasnya.
Sebelumnya, saat menjelaskan alur dirinya tersingkir dari Pilpres 2019, Mahfud MD sempat menyebut nama Muhaimin Iskandar. Mahfud mengatakan, informasi dirinya dijegal Ma'ruf, diketahui dari Muhaimin.