Buya Syafii Nilai Pemerintah Tergesa-gesa soal Pembebasan Ba’asyir

27 Januari 2019 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syafii Maarif. (Foto: Tempo/Subekti)
zoom-in-whitePerbesar
Syafii Maarif. (Foto: Tempo/Subekti)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proses pembebasan bersyarat Abu Bakar Ba’asyir tertunda karena Ba'asyir tak mau meneken pernyataan setia terhadap Pancasila. Mantan Ketum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Safii menilai pemerintah tergesa-gesa dalam proses pembebasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Seharusnya, kata dia, segala administrasi diselesaikan sebelum pembebasan disampaikan ke publik. Termasuk penekenan pernyataan akan setia pada Pancasila yang harus dilalui Abu Bakar Ba'asyir.
"Menurut saya juga semestinya sebelum sampai ke publik diselesaikan dulu. Itu tampaknya ada kekurangan di situ,” ungkap Buya Syafii di Gedung Bhayangkari, Jakarta, Minggu, (27/1).
“Memang kemarin agak tegesa-gesa saya melihatnya. Jadi sebenarnya kan diselesaikan administratifnya dulu, kan ada aturan teken ini, teken itu, dia tak mau,” tambahnya.
Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
Meski begitu, Buya Syafii melihat tak ada kepentingan politik dari pembebasan bersyarat Abu Bakar Ba'asyir. “Kan ini sudah lama prosesnya sudah lama dan juga permintaan keluarganya sudah lama," tambahnya.
Lebih lanjut, Buya Syafii mengaku sedih dengan kondisi Abu Bakar Ba'asyir saat ini. Terlebih dengan kondisi kesehatannya.
ADVERTISEMENT
“Saya sesungguhnya sedih melihat ini, dia sudah tua, sakitan, ada pembekuan darah, jantung," kata dia.
Menurutnya, Abu Bakar Ba'asyir sebaiknya mengikuti peraturan yang ada. "Semestinya dia karena di Indonesia ikut aturan Indonesia lah. Saya sedihlah, saya kenal dia,” ujar Buya Syafii.